Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rakernas, Selasa (10/1/2023). Dalam momen itu, Megawati disebut mempermainkan Jokowi dan Ganjar Pranowo.
Dilansir dari kanal Youtube Rocky Gerung, ia menilai Megawati berupaya menekankan bahwa dia adalah penerus trah Soekarno yang paling kuat.
"Dari kemarin kita lihat ibu Mega tetap ingin ingatkan bahwa dia itu adalah anak ideologis dari Bung Karno," kata Rocky Gerung.
Rocky menyoroti setiap momen pidato Megawati yang hampir selalu membawa-bawa Soekarno dalam pikirannya. Menurut Rocky hal itu menunjukkan bahwa PDIP adalah contoh nyata politik identitas.
"Kita mau sebetulnya, memang apapun PDIP itu adalah fakta politik identitas," ujar Rocky.
Rocky menjelaskan bahwa bentuk politik identitas itu adalah Soekarnoisme yang kerap digaung-gaungkan Megawati. Rocky bahkan menuding bahwa Megawati mempermainkan surveyor yang kini banyak membahas Ganjar Pranowo.
"Semua surveyor itu orkestrasinya dibuat di Istana," kata Rocky.
"Justru karena pengertian itu, Megawati mempermainkan akhirnya lembaga suvei itu, imbuh Rocky.
Tak sampai di situ, Rocky juga menuding Megawati mempermainkan Jokowi dan Ganjar.
Baca Juga: Survei SMRC: 20 Persen Pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 Bergeser ke Anies Baswedan
"Bahkan mempermainkan Pak Jokowi, mempermainkan Ganjar. Jokowi di-bully habis-habisan di situ," ujarnya.
Megawati Kasihani Jokowi
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menceritakan soal sosok Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi terlihat kasihan apabila tidak dibantu oleh PDIP.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara puncak HUT PDIP ke-50 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).
"Lah iya padahal pak Jokowi kalau nggak ada PDIP kasihan dah," kata Megawati.
Megawati menerangkan kalau PDIP menjalankan segala mekanisme untuk mengantarkan Jokowi hingga mampu duduk di kursi presiden. Ia juga sempat mengungkap ketika dirinya meminta Ma'ruf Amin untuk menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
Kala itu, Ma'ruf juga masih bertugas di BPIP dan UKP-PIP. "Terus pak Ma'ruf saya minta kaget pak Ma'ruf dulunya sama sama di BPIP waktu itu masih UKP-PIP," ucapnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.