Suara.com - Pidato Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023) masih menimbulkan beragam spekulasi. Apalagi karena Megawati tidak menyebutkan sama sekali perihal nama calon presiden yang akan diusung PDIP tahun 2024 mendatang.
Ada dua nama yang digadang-gadang menjadi Capres 2024 PDIP, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Namun belakangan pidato Megawati diduga kuat menunjukkan kesiapan dirinya sendiri maju di Pilpres 2024.
Hal inilah yang kemudian ditanggapi oleh pengamat politik Hendri Satrio. Lewat program MNC News Now di kanal YouTube Official iNews, Hendri tidak bisa langsung mengambil kesimpulan tersebut.
"Kalau terkait sinyal-sinyal baru dua yang jelas, yang pertama adalah yang akan diusung adalah kader PDI Perjuangan, yang kedua berjanji tidak akan menjebloskan PDI Perjuangan dan kadernya ke sumur," ungkap Hensat, dikutip pada Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Disinggung Megawati Saat HUT ke-50 PDI Perjuangan, Tasdi: Saya Siap Mati Bela Mega
Hensat lalu menganalisis lebih jauh dan menyatakan bahwa Megawati tidak selalu memprioritaskan hasil survei elektabilitas tokoh tertentu.
"Bu Mega itu akan memilih dari segi ideologis partai, atau hanya hasil lembaga survei," tegas Hensat.
Pernyataan ini seolah memupuskan harapan Ganjar, yang notabene elektabilitasnya lebih baik daripada Puan, untuk diajukan oleh PDIP.
Meski begitu, Hensat juga menilai pidato Megawati tidak serta-merta menunjukkan dukungannya terhadap Puan kendati banyak menyinggung soal peran pejuang wanita.
Karena itulah, Hensat menilai Megawati saat ini masih mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan kepada siapa PDIP akan berlabuh nanti.
Baca Juga: Tak Digubris di HUT PDIP, Peneliti BRIN Tetap Yakin Ganjar Jagoan Megawati di Pilpres 2024, Asal...
Menariknya, Hensat menilai bisa jadi pidato Megawati adalah kode untuk PDIP langsung mengusung dua tokoh sekaligus sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Kedua tokoh yang dimaksud pun tidak jauh dari kandidat yang banyak dielu-elukan, yakni Puan dan Ganjar. Namun tidak saling bersaing, kedua tokoh ini malah akan dipasangkan.
"Termasuk apakah nanti justru pasangannya adalah Puan Ganjar atau Ganjar Puan, itu bisa saja terjadi," tegas Hensat.
"Walaupun berkali-kali mengungkapkan tentang peranan perempuan, saya masih belum haqul yaqin akan ke Mbak Puan pengumumannya," sambungnya.
Selain itu, hal penting lain yang disoroti Hensat adalah peringatan Megawati soal loyalitas kader-kadernya. Seperti lewat sentilan Megawati agar Jokowi hanya memerintah selama dua periode saja.