Disebut Makin Panas Gegara Reshuffle, Ternyata Elite NasDem dan PDIP Saling Sapa Hangat di Grup WhatsApp

Kamis, 12 Januari 2023 | 16:26 WIB
Disebut Makin Panas Gegara Reshuffle, Ternyata Elite NasDem dan PDIP Saling Sapa Hangat di Grup WhatsApp
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bersama elite partai bertemu Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani beserta jajaran di kantor Nasdem. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan antara PDI Perjuangan dan NasDem ternyata tidak sepanas yang diberitakan. Kedua anggota di kolaisi pemerintahan itu masih adem ayem, kendati diterpa kabar soal perombakan kabinet atau reshuffle.

Diketahui kedua politikus masing-masing partai belakangan saling sahut-menyahut soal perlu tidaknya menteri-menteri dievaluasi. Tetapi ternyata hubungan para elite dua partai tidak sepanas yang diduga.

"Katakanlah teman-teman NasDem dengan PDI Perjuangan. Saya kira kalau dengan anggota koalisi yang lain itu kita biasa-biasa saja komunikasi kita silahturahmi kita itu berjalan biasa-biasa saja," kata Waketum PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Arsul memastikan isu reshuffle yang menyeret NasDem, tidak lantas membawa suasana panas di antara partai anggota koalisi. Bahkan, ditegaskan Arsul tidak ada dampak yang ditimbulkan.

Baca Juga: Demokrat Maksa Pasang Dirinya Jadi Cawapres Anies? AHY: Kami Ingin Koalisinya Direstui Allah

"Nggak ada, apanya yang ada dampaknya, kan kita masih ketemu," kata Arsul.

Salah satu pembuktian partai-partai di koalisi baik-baik saja ialah 8 partai di parlemen bersepakat mendukung Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.

Meski tanpa PDIP, partai-partai lain bersama NasDem tetap menjalin komunikasi.

"Kan juga 7 partai yang lain juga bersama NasDem, ada 8. Jadi kalau kita bicara misalnya komunikasi pribadi pribadi kan juga gak masalah bahkan itu sudut pandang tertentu," kata Arsul.

Arsul kemudian mengungkapkan komunikasi pribadi antara para pengurus di partai-partai koalisi. Ia menyoroti komunikasi antara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G. Plate.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Jokowi Bukan Apa-Apa Tanpa PDIP, Netizen: Ibu Tanpa Soekarno Bukan Apa-Apa

Walaupun kedua partainya dikabarkan memanas, namun komunikasi antara Hasto dan Plate ternyata masih baik-baik saja. Hal itu dilihat Arsul berdasarkam komunikasi di grup WhatsApp.

"Saya ini kan punya WAG misalnya, WAG sekjen-sekjen atau mantan sekjen. Pak Hasto dengan Pak Johnny Plate saling menyapa hangat. Itu kan kelihatannya Saja di media tegang, enggak," kata Arsul.

"Kita saling mengucapkan selamat waktu PPP ulang tahun, diucapkan selamat kemarin. Ketika PDIP ulang tahun juga semua saling diucapkan selamat, saling menyahut biasa saja," kata Arsul.

Makin Panas

Sebelumnya isu reshuffle kabinet Jokowi masih menjadi pembahasan hangat dan menegangkan, terutama di antara PDIP dan NasDem.

Politikus kedua partai politik itu memiliki pun tampaknya semakin memanas menanggapi isu reshuffle menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Seperti halnya politisi PDIP yang tampak semakin menunjukkan sikap konfrontasinya terhadap Partai NasDem, dengan getol secara gamblang menyebut menteri NasDem layak dievaluasi.

Kendati demikian, PDIP tetap menyerahkan semua keputusan reshuffle menteri di tangan Jokowi sendiri.

"Kami tidak ingin lebih lanjut lagi, ini kewenangan presiden. Biarlah dengan evaluasi ini tentu presiden yang nanti akan memutuskan," ujar Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Minggu (08/01/2023).

Selain itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menilai bahwa deklarasi Anies Baswedan oleh NasDem, yang disebut jadi antitesa Jokowi adalah berkaitan dengan etika.

"Kalau soal dikatakan antitesa itu sebenarnya etika. Kalau kita sudah mau mengambil sesuatu yang berlawanan antitesa ya etikanya. Kenapa tidak berani mengambil langkah seperti itu? Itu juga perlu menjadi satu pertanyaan tersendiri," kata dia.

Eriko lantas menegaskan reshuffle tetap berada di tangan presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.

Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Chorie alias Gus Choi juga turut menanggapi hal tersebut. Dia secara tegas menyampaikan bahwa presiden bukanlah raja dan pengusung memiliki hak untuk diajak berunding soal sosok yang akan direshuffle.

"Presiden punya hak memang, memang iya punya hak. Tetapi pengusung juga punya hak, hak untuk diajak bicara, hak untuk diajak berembug bermusyawa," kata Gus Choi.

"Kami tidak mau menyakiti partai lain, tidak mau mengganggu partai lain. Silahkan mau apa mereka, kami akan jalan terus sesuai dengan hak-hak NasDem," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI