Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak perlu memperpanjang masa jabatannya. Pernyataan yang disampaikan Megawati tersebut berbeda dengan yang kerap dibicarakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menilai apa yang disampaikan Megawati pada acara HUT ke-50 PDIP kemarin seolah merendahkan Jokowi. Oleh sebabnya, Gigin menganggap kalau pernyataan Megawati itu justru melahirkan perang terbuka antara Megawati dengan Luhut.
Sebab, Luhut menjadi salah satu pihak yang tidak masalah dengan adanya wacana perpanjangan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode. Bukan mendukung untuk mengubah konstitusi, Luhut hanya mempersilakan masyarakat yang menyampaikan aspirasinya terkait perpanjangan masa jabatan presiden.
"Akhirnya terjadi perang terbuka Mega versus LBP dan anak buahnya," kata Gigin melalui akun Twitternya dikutip Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Kabar Buronan KPK Harun Masiku Disembunyikan Megawati Cs, Benarkah?
Dalam pidato politiknya, Megawati terang-terangan menyinggung isu wacana pemilihan Presiden selama tiga periode.
Penyampaian tersebut diutarakannya di hadapan Presiden Joko Widodo yang hadir pada momen ulangtahun PDIP berusia emas tersebut.
Mega-sebutan Megawati Soekarnoputri secara blak-blakan tidak menghendaki adanya isu presiden Jokowi tiga periode.
Ia pun menambahkan jika selama ini ia susah payah untuk menjalankan Republik ini selama berpuluh-puluh tahun.
"Mungkin saya sudah ada di awang-awang. kalau kita berpegang pancasila, lalu turun ke UUD 45, kita sepakat jika kalau sudah ada pemilu, mbok yo sudah dijalankan dengan baik," ucap Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
"Kalau sudah dua kali ya maaf, ya dua kali saja, Pak Jokowi kalau gak pinter ngapain saya jadiin," tegasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.