Suara.com - Politisi dan berbagai pengamat merasa kecele dan kena prank PDI Perjuangan yang tetap tak mengumumkan calon presiden di HUT partai banteng tersebut, Selasa (10/1/2023).
Padahal sebelumnya beberapa kader PDIP seperti Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani menyebutkan bahwa pihaknya akan memberikan kejutan besar di acara tersebut.
Keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak mengumumkan capres juga membuat pengamat politik dan akademisi Ade Armando merasa kena harapan palsu. Dia bahkan menyebut Megawati memang suka mempermainkan perasaan orang.
"Saya menungu dengan harap-harap cemas HUT PDIP, pada akhirnya kemarin ini acara HUT PDIP berlangsung," kata Ade Armando.
Baca Juga: 'Ganjar Pintar, Bersih, Soleh' Kelakar Ade Armando Sindir Megawati Tak Kunjung Umumkan Capres PDIP
"Pusat acara HUT itu adalah pidato Bu Mega, dan beliau ini sama sekali tidak menyebut bahkan tidak senuah indikasi apa pun tentang siapa capres PDIP," imbuhnya.
Padahal dalam atuan PDIP, hal untuk memilih capres diberikan sepenuhnya kepada Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
"Padalah dalam aturan main internal PDIP, pencalonan nama capres adalah hal eklusif ketua PDIP dan Bu Mega nampak sekali bahagia bisa memain-mainkan perasaan orang," ungkap Ade Armando.
"Dia bilang dia tahu bahwa banyak hadirin yang memenuhi ruang itu darang karena Bu Mega akan menumukan nama calon presien," tambahnya.
Namun seolah tak tergoyahkan, Megawati masih tetap enggan mengumumkan kader pilihannya untuk melenggang di 2024 mendatang. Ade juga menyebut bahwa Ganjar tampak dimarjinalkan dalam acara HUT PDIP setenngah abad tersebut.
Baca Juga: Posisi Duduk Ganjar di HUT PDIP Jadi Sorotan, Sekjen Hasto: Itu Biasa, Tak Ada Istimewa...
"Padahal itu terserah gue katanya, anyway saya merasa di PHP oleh PDIP tapi yang lebih penting dalam HUT itu, Ganjar sepeti jadi penonton di pinggir lapangan saja, dimarjinalkan," tuturnya.