Kena 'Roasting' Megawati, Rocky Gerung: Mungkin Pak Jokowi Tidurnya Gelisah Tadi Malam

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 12 Januari 2023 | 07:32 WIB
Kena 'Roasting' Megawati, Rocky Gerung: Mungkin Pak Jokowi Tidurnya Gelisah Tadi Malam
Presiden Jokowi saat menghadiri HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Selasa (10/1/2023).[Sumber: Tangkapan layar Jokowi usai Megawati bilang kasihan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pidato Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 partai tersebut pada Selasa (10/1/2023) lalu dinilai sebagai bentuk teguran keras terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam akun YouTube-nya, Rocky Gerung mengemukakan, saat Megawati menyampaikan pidatonya, terlihat Jokowi menunggu sang ketua umum mengoreksi kalimat yang dilontarkan. Terutama, saat menyinggung masa dua periode dan tidak diperpanjang, sesuai aturan konstitusi.

"Dua (periode) ya udah dua, nggak usah macam-macam, kerja aja. Kan itu teguran keras. Dan saya lihat wajah Pak Jokowi antara memperhatikan sambil menunggu Ibu Mega memperbaiki kalimat. Ibu Mega nggak memperbaiki, Ibu Mega memang tahu Jokowi itu memang dihasilkan keputusan Megawati. Jadi sebetulnya itu yang kita anggap, Mega tetap seseorang yang taat prinsip dia sendiri," katanya melalui channel YouTube Rocky Gerung Official.

Rocky pun kemudian mengulas sedikit mengenai perjalanan Jokowi dari Solo hingga menjadi RI-1 dengan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya. Namun, ia menilai Jokowi kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak menguntungkan bagi partai pengusungnya tersebut.

"Dan sering orang anggap Bu Mega keras kepala, bukan. Karena dia tahu, hanya melalui PDIP maka Jokowi bisa dipanggil dari Solo disuruh magang di DKI kemudian diusung jadi presiden. Dan Ibu Mega tahu bahwa kebijakan Presiden Jokowi dalam tujuh tahun ini tidak menguntungkan PDIP."

Lantaran itu pula, Rocky mengemukakan, kalau Jokowi tidak mencerminkan prinsip berdikari Bung Karno.

"Secara ideologis, ya memang Jokowi menyebut kader PDIP, tetapi kebijakannya itu tidak mencerminkan prinsip berdikari oleh Bung Karno. Berdiri di atas kaki sendiri. Jokowi bahkan berdiri di atas kaki China, kira-kira gampangnya begitu. Atau dijadiin kaki oleh China di dalam ekonomi itu. Itu semua ada di dalam media massa.

Ia pun mengemukakan, dalam uraian panjang yang diramunya, banyak orang menunggu pidatonya tentang calon presiden (capres) yang akan disebut saat HUT ke-50 dari mulut Megawati. Namun hal malah tak diucapkan Presiden kelima RI tersebut. Menurut Rocky, hal itu menandakan jika Mega tidak ingin dikendalikan lembaga survei atau pihak istana.

"Ibu Mega dengan kemampuan instingtifnya meramu itu menjadi semacam uraian. Orang mau tunggu pidato tentang calon presiden, tapi dari awal saya sudah duga ini nggak mungkin Ibu Mega ucapkan itu. Karena justru ia dipaksa-paksa, dikepung oleh lembaga-lembaga survei. Jadi kita lihat satu kualitas, walaupun orang bosan dengar kemarin Megawati me,me,me apa namanya saya,saya,saya tapi itu adalah bagian dari sinyal bahwa Ibu Mega nggak ingin dikendalikan oleh para surveyor, nggak ingin dikendalikan tukar tambah Istana."

Baca Juga: Rocky Gerung Acungkan 12 Jempol untuk Megawati dalam Pidatonya di HUT PDIP ke-50

"Bahwa ada masalah di dalam PDIP; korupsi, segala macam, tapi Mega mau mengatakan, 'iya jangan hubungkan itu, dengan memaksa saya untuk mencalonkan ganjar atau mencalonkan orang lain.'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI