"Kemudian ada equal opportunity why not the best, kenapa yang tidak lebih yang memimpin kita?" kata Willy.
"Kalau toh ada dari sumber dari akademisi, dari businessman, dari dosen, dari jurnalis, dari ulama, dari pegiat sosial, dari aktivis. Toh tidak terbatas pada kader semata," sambungnya.

Di sisi lain, Willy juga mengingatkan bahwa Partai NasDem adalah partai yang baru berusia 10 tahun. Hal ini berbeda dengan PDIP yang sudah berusia 50 tahun dan telah mumpuni dalam mencetak kader-kader berkualitas.
Karena itulah, menurut Willy, lihatlah pula partai-partai yang menyediakan panggung bagi non-kader. Apalagi karena yang diusung adalah tokoh dengan rekam jejak pemimpin yang baik seperti Anies Baswedan.
"Orang seperti Anies bukan pengurus partai tetapi memiliki kapasitas, memiliki rekam jejak, memiliki kapabilitas untuk menjadi pemimpin. Nah ini bicara tentang point of view, bagaimana perspektif di dalam melihat sebuah realitas dan berjiwa besar melihat memberikan kendaraan kepada orang untuk menumpanginya," tandasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.