Baru-baru ini, anggota Majelis Hakim Morgan Simanjuntak meminta terdakwa Putri Candrawathi untuk tidak sering menangis pada saat memberikan keterangan di dalam persidangan.
Diketahui, istri Ferdy Sambo tersebut diperiksa sebagai terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Melansir dari berbagai sumber, permintaan Hakim Morgan tersebut disampaikan setelah melihat Putri Candrawathi menangis setelah memberikan keterangan perihal peristiwa di Magelang yang disebut sebagai pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
Setelah membujuk Putri Candrawathi agar bisa lebih tegar menjalani persidangan, Hakim Morgan kembali menyinggung kondisi kesehatan Putri Candrawathi tersebut.
Hakim Morgan bertanya terkait dengan kesanggupan Putri Candrawathi apakah masih sanggup memberi keterangan dalam pemeriksaan sebagai terdakwa tersebut.
Diketahui, tangisan Putri Candrawathi di persidangan ini bukan kali pertama, sebelumnya, Putri Candrawathi juga kerap menangis pada saat persidangan.
Berikut deretan momen Putri Candrawathi dalam persidangan:
1. Nangis Saat Cerita Skenario Pelecehan Ke Anak Buah Ferdy Sambo
Putri Candrawathi diketahui menangis pada saat bercerita terkait dengan skenario palsu pelecehan yang dialaminya berujung dengan penembakan terhadap Brigadir J.
Baca Juga: Putri Candrawathi Nangis Terus sampai Ditegur Hakim, Warganet: Cukup Aktingnya
Hal tersebut disampaikan oleh mantan Kabag Gakkum Roprovos Divpropam Polri, Kombes Susanto yang pada saat itu bersama dengan mantan Provos Divisi Propam Polri, Benny Ali, sempat memeriksa Putri Candrawathi di hari tewasnya Brigadir J, pada 8 Juli 2022.
Mulanya, Susanto menerangkan bahwa Benny Ali turut mengajaknya untuk ke rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Saguling, Jakarta Selatan.
Mereka berdua berangkat ke rumah Saguling dengan diantar langsung oleh Ferdy Sambo.
Pada saat sampai, Susanto menjelaskan bahwa Benny Ali menanyakan kejadian yang disebut disebut tembak menembak sampai menyebabkan Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, kepada Putri Candrawathi lantas dijawab sambil menangis.
Lebih lanjut, Susanto menambahkan bahwa Benny Ali sempat menunggu Putri Candrawathi hingga tenang dan tidak menangis untuk bisa kembali melanjutkan pertanyaan peristiwa tembak-menembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
2. Menangis saat Jadi Saksi Bharada E
Putri Candrawathi menangis pada saat menghadiri sidang sebagai saksi untuk terdakwa Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan negeri, Jakarta Selatan.
Pakar mikro ekspresi menyebut bahwa tangisan tersebut merupakan respons atas trauma yang terjadi akibat dugaan pelecehan seksual Brigadir J.
Tangisan Putri Candrawathi tersebut cepat mereda pada saat ia menurunkan mic-nya.
3. Nangis Saat Minta Dimengerti Sebagai Perempuan
Putri Candrawathi menangis dan memohon untuk dimengerti pada saat menjalani sidang lanjutan sebagai terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J.
Hal tersebut sekaligus menambah keterangan saksi ahli kriminolog terkait dengan penjelasan di sidang, Senin (19/12). Putri melihat saksi ahli hanya membaca dari satu sisi saja dalam kasus tersebut.
4. Putri Candrawathi Menangis Saat Ceritakan Momen Pemeriksaan Poligraf
Putri Candrawathi menangis pada saat menceritakan momen pemeriksaan tes poligraf atau uji kebohongan.
Putri mengaku hanya bersama dua orang pria di ruangan tertutup saat pemeriksaan poligraf tersebut. Di dalam lanjutan persidangan tersebut dihadirkan ahli poligraf bernama Aji Febrianto Ar-Rosyid.
Putri Candrawathi mengaku sempat menolak pada saat diminta untuk menceritakan peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J saat berada di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 7 Juli 2021.
Namun, menurut Putri Candrawathi, pemeriksa terus memintanya untuk menceritakan peristiwa tersebut.
Istri Ferdy Sambo tersebut hanya bisa menangis saat harus kembali menceritakan peristiwa pelecehan di hadapan dua orang pria di ruangan yang tertutup. Ia mengaku sangat takut disebut tidak kooperatif apabila menolak perintah tersebut.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa