Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat membahas kesetaraan perempuan yang juga harus diingat di pidatonya saat HUT ke-50 PDIP.
Megawati turut menyinggung ucapan Soekarno mengenai peran seorang perempuan memiliki kedudukan yang setara.
"Di Indonesia yang telah dimerdekakan diproklamasikan oleh Bung Karno yang telah mengatakan bahwa laki perempuan adalah setara, dan di dalam hukum republik Indonesia, nih saya bacakan kalau salah, konstitusi loh amanat loh," kata Megawati.
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Itu dengan tidak ada kecualinya," sambungnya.
Baca Juga: Selalu Jaga Loyalitas Pada Megawati, FX Rudy: Sejak 1986 sampai Titik Darah Penghabisan!
Tak hanya itu, Megawati juga menyebut sejumlah tokoh-tokoh perempuan hebat baik itu pemimpin hingga pahlawan.
Saat ditanya apakah arah ucapan Megawati itu merupakan kode untuk terpilihnya Puan Maharani sebagai capres, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto pun menjawab ada kemungkinan.
"Ya itu bisa menjadi sinyal, karena namanya yang tahu kan ibu Mega," tutur Hasto dalam wawancaranya di salah satu program tvOne, dilihat Suara.com pada Rabu (11/01/2023).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Puan Maharani sempat menyampaikan bahwa Megawati sudah mengantongi nama kandidat capres untuk Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Hasto, segala ucapan Megawati saat HUT ke-50 PDIP kemarin bisa saja menjadi sinyal capres.
Baca Juga: Dijuluki Preman, FX Rudy Cuma Lakukan Satu Dosa Ini Selama 36 Tahun Dampingi Megawati
"Jadi semua yang sampaikan ibu Mega kemarin bisa menjadi suatu sinyal, tergantung kita menangkapnya dengan mata hati," tambahnya.
Sehubungan dengan pernyataan Megawati soal topik perempuan, Hasto menjelaskan bahwa konteksnya adalah peristiwa yang ada di Afganistan, dimana kaum perempuan tidak boleh sekolah setelah Taliban berkuasa.
Megawati lalu melihat keadaan di Indonesia, dimana saat ini kepempimpinan perempuan mendapatkan daya terima yang berbeda di masyarakat.
Akan tetapi setelah direfleksikan lebih lanjut, Megawati menemukan banyak perempuan di internal partai masuk ke dalam zona nyaman sehingga tak memiliki fighting spirit yang kuat.
"Sehingga itu juga suatu himbauan bagi ibu Mega agar kaum perempuan itu betul-betul berjuang. Dan di PDI Perjuangan sendiri kan juga penuh dengan pemimpin perempuan,"
Setelah itu, Hasto pun menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh hebat perempuan di internal PDIP.
Mulai dari sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani yang pernah menjadi menteri kabinet Indonesia Kerja dan Ketua DPR, serta PDIP sendiri memiliki kepala daerah perempuan terbanyak di Indonesia.
Kendati demikian, Megawati secara umum melihat kesetaraan gender masih menjadi persoalan, padahal para pendiri bangsa tak membedakan antara laki-laki dan perempuan.