CEK FAKTA: Jokowi Copot 6 Menteri Demi Bersihkan Pengkhianat, Benarkah?

Rabu, 11 Januari 2023 | 15:46 WIB
CEK FAKTA: Jokowi Copot 6 Menteri Demi Bersihkan Pengkhianat, Benarkah?
CEK FAKTA: Enam Menteri Dicopot Jokowi Demi Bersihkan Pengkhianat, Benarkah?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencopot enam menteri sekaligus.

Informasi tersebut bermula dari video yang diunggah oleh pengguna akun Facebook pada 27 Desember 2022.

Video itu menampakkan sampul dan judul yang menarasikan bahwa Jokowi tengah bersih-bersih kabinet dari pengkhianat dengan mencopot enam menteri sekaligus.

Berikut narasinya:

Baca Juga: Kala Jokowi Semangat Lakukan Hilirisasi Industri: Kita Harus Berani, Tidak Boleh Takut

"ENAM MENTERI DICOPOT JOKOWI BERSIHKAN KABINET DARI PENGKHIANAT"

Lalu benarkah klaim tersebut?

CEK FAKTA: Enam Menteri Dicopot Jokowi Demi Bersihkan Pengkhianat, Benarkah?
CEK FAKTA: Enam Menteri Dicopot Jokowi Demi Bersihkan Pengkhianat, Benarkah?

Penjelasan

Menurut penelusuran, sampul dan judul dalam video tersebut tidak sesuai. Pada isi video tak menjelaskan informasi bahwa Presiden Jokowi membersihkan kabinet dari pengkhianat dengan mencopot enam menteri.

Isi video berbeda dengan judul dan sampul yang justru hanya membahas tentang enam menteri yang sudah di-reshuffle selama periode kedua.

Baca Juga: Puji Diri Sendiri, Megawati Blak-blakan Ngaku Cantik, Pintar dan Karismatik

Pada video tersebut, narator hanya membacakan berita dari artikel Tribunnews.com yang berjudul "Isu Reshuffle Kabinet Kembali Menguat, Ini Daftar 6 Menteri yang Dicopot Jokowi di Periode Kedua", terbit pada 26 Desember 2022.

Diketaui sebelumnya, isu reshuffle kabinet memang sudah berembus. Namun hingga berita ini diterbitkan, Jokowi belum mengumumkan kapan bakal terjadi kocok ulang kabinet tersebut.

Kesimpulan

Melalui berbagai penejlasan di atas, maka informasi yang menyatakan bahwa Jokowi mencopot enam menteri sekaligus adalah salah.

Video tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI