Fakta Kiai di Jember Diduga Cabuli Belasan Santriwati, Janji Jongkok Telanjang Jika Terbukti

Rabu, 11 Januari 2023 | 15:18 WIB
Fakta Kiai di Jember Diduga Cabuli Belasan Santriwati, Janji Jongkok Telanjang Jika Terbukti
Kiai Fahim pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Jember, Jawa Timur, diduga menjadi pelaku pencabulan terhadap belasan santri dan 4 ustazah. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dugaan terjadinya kekerasan seksual di lembaga pendidikan kembali terjadi. Kali ini menimpa sebuah Pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pengasuh pondok pesantren tersebut Muhammad Fahim Mawardi menjadi sorotan setelah diduga telah mencabuli 11 santriwati  dan 4 ustazah. Kiai di Jember itu dilaporkan istrinya yang curiga suaminya melakukan tindakan pencabulan.

Tanpa sengaja ia menemukan sejumlah kejanggalan yang terjadi pada suaminya. Apa saja bukti-bukti yang didapat HA terkait dugaan pencabulan yang dilakukan suaminya? Berikut ulasannya.

Pencabulan diduga dilakukan di kamar ber-fingerprint

Baca Juga: Dosen Cabul di Bandara Ngurah Rai Sudah Punya 3 Anak Namun Diduga Penyuka Sesama Jenis

Menurut HA yang akrab disapa Ibu Nyai itu, di pesantren tersebut ada sebuah kamar di lantai 2 yang dilengkapi dengan kunci pintu fingerprint, yang hanya bisa diakses oleh sejumlah orang.

“Kamar menggunakan teknologi, pintu dipasangi fingerprint juga nomor password tertentu. Bu Nyai sendiri tidak diberikan akses. Tapi, beberapa santriwati justru punya akses," ungkapnya kepada awak media.

Menurut Ibu Nyai, kamar tersebut dibuat khusus untuk membuat podcast yang akan diunggah ke channel YouTube. Namun dalam beberapa waktu terakhir, Kiai fahim sering tidur di ruangan tersebut.

Sudah sejak lama HA atau Ibu Nyai mencurigai ruangan tersebut dipakai oleh suaminya untuk menggauli para korbannya.

Temukan rekaman cabul

Baca Juga: Cabuli 4 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Lampung Utara Menyerahkan Diri

Karena sudah semakin curiga, satu hari ketika suaminya tidur di lantai 1, Ibu Nyai memberanikan diri untuk naik ke lantai dua dan masuk ke kamar khusus tersebut.

Di sana ia menemukan sebuah telepon seluler milik suaminya dan langsung memeriksa isinya. Seketika Ibu Nyai kaget bukan kepalang.

Di dalam ponsel tersebut terdapat belasan file rekaman suara laki-laki dan perempuan yang mengeluarkan suara desahan seperti orang sedang melakukan hubungan intim.

Ibu Nyai pun bisa dengan mudah mengenali suara pria dalam rekaman tersebut sebagai suaminya. Sedangkan suara perempuan dalam rekaman itu adalah salah satu ustazah di ponpes itu.

Pengakuan salah satu ustazah

Dalam ponsel itu, Ibu Nyai juga menemukan sebuah nomor kontak telepon yang diberi nama sepesial yakni “Zaujati”. Ia yang mengerti bahasa Arab dengan mudah mengetahui kalau istilah itu berarti “wahai istriku”.

Ia lalu memeriksa nomor telepon tersebut dan mengetahui bahwa pemilik nomor tersebut adalah ustazah yang ia dengar suaranya dalam file rekaman sebelumnya.

Ibu Nyai langsung mendatangi ustazah tersebut dan menanyakan huungannya dengan sang suami, Kiai Fahim. Tak disangka, ustazah tersebut mengakui kalau ia memiliki hubungan khusus dengan Kiai Fahim, sehingga membuatnya syok.

Ia lalu mengamankan ponsel milik suaminya itu dan menyerahkannya ke kepolisian untuk dijadikan barang bukti.

Bantahan Kiai Fahim

Mengetahui dirinya diterpan isu tak sedap, Kiai Fahim lantas angkat suara dan menemui sejumlah awak media pada Jumat (6/1/2023). Pada kesempatan itu, ia membantah semua kabar miring yang beredar di publik mengenai dirinya. 

Dalam pengakuannya, Kiai Fahim bahkan siap berjalan jongkok sambil telanjang dari Jember ke Jakarta jika terbukti telah mencabuli 11 santriwati dan 4 ustazah.

"Dia mempunyai video saya. Kalau ada, saya ambil video itu, saya beli Rp 100 juta kemudian setelah itu kalau bukti-bukti itu ada di meja hijau di pengadilan, saya siap jalan jongkok dari Jember ke Jakarta. Kalau perlu saya jalan jongkok telanjang bulat, lagi. Saya serius bicara ini," kata Fahim

Sempat mangkir dari panggilan polisi

Kasus dugaan pencabulan belasan santri dan sejumlah ustazah yang dilakukan Kiai Fahim telah sampai ke kepolisian berkat laporan istrinya.

Pihak kepolisian pun telah merencanakan pemeriksaan kepada Fahim pada Sabtu (7/1/2023), namun kiai tersebut tidak memenuhi panggilan polisi. Kuasa hukum Fahim, Andi C Putra mengatakan, kliennya tak bisa memenuhi panggilan polisi karena sedang kurang sehat.

"Dilakukan pemanggilan pukul 10 pagi. Tapi karena kondisi kesehatan kurang fit, akhirnya drop sakit," kata Andi, Senin (9/1/2023).

Sebagai gantinya,lanjut Andi, ia mengajukan penundaan pemanggilan pada Selasa (10/1/2023) karena kliennya masih dalam masa pemulihan. Ia menegaskan,kliennya akan berlaku kooperatif dalam proses pemeriksaan kasus ini.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI