Bukan soal Capres, Elite PDIP Bongkar 'Surprise' Sesungguhnya yang Ditunjukkan Megawati saat HUT ke-50

Rabu, 11 Januari 2023 | 14:36 WIB
Bukan soal Capres, Elite PDIP Bongkar 'Surprise' Sesungguhnya yang Ditunjukkan Megawati saat HUT ke-50
saat berpidato dalam acara puncak HUT ke-50 PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023). (YouTube PDI Perjuangan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan unsur surprise atau kejutan yang sebenarnya ditunjukkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-50 PDIP kemarin Selasa (10/01/2022).

Hasto menegaskan dalam ulang tahun yang ke-50 itu memang Megawati lebih banyak temu kangen dengan 'anak-anaknya' di PDIP.

Hasto menyampaikan bahwa di dalam tubuh PDIP sendiri, baik struktur paling bawah maupun para elite dipandang sama.

"Ibu Mega lebih banyak melakukan kontemplasi bertemu dengan anak-anak beliau dari struktur yang paling bawah, anak ranting-ranting, PAC, satgas, meskipun kami di parta ini tidak pernah membeda-bedakan antara Sekjen dengan anak ranting itu sama, yang berbeda hanya tanggung jawab wilayahnya" kata Hasto dikutip Suara.com dari tayangan tvOneNews, Rabu (11/01/2023).

Baca Juga: Reaksi Warganet Dengar Pidato 'Ngalur-ngidul' Megawati, Jokowi Kena Roasting

Lalu soal surprise, dia menegaskan bahwa kejutan itu memang bukanlah soal pengumuman capres, seperti yang diduga dan ditunggu-tunggu oleh publik.

Hasto menjelaskan bahwa PDIP memang tidak mencampurkan perayaan partainya yang ke-50 dengan deklarasi pengusungan calon presiden untuk Pilpres 2024.

"Kami tidak mencampurkan peringatan HUT partai untuk menggelorakan kembali seluruh nilai-nilai perjuangan kepartaian, kemudian dicampuri urusan dengan mengumumkan calon presiden," kata Hasto.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat ditemui di JIEXPO Kemayoran. (Suara.com/Bagaskara)
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat ditemui di JIEXPO Kemayoran. (Suara.com/Bagaskara)

Lalu Hasto pun membeberksn suprise yang diberikan Megawati kemarin adalah, Megawati ingin menunjukkan bahwasanya pertemuan dengan para ranting lebih utama, dibandingkan manuver politik ke elite.

"Surprisenya adalah yang pertama mengingatkan bahwa berpartai itu betul-betul, ketika kecenderungan manuver Pilpres itu hanya ke elite, itu justru harus menyapa yang paling bawah dulu, harus blended dengan yang paling bawah dulu," jelas Hasto.

Baca Juga: Tak Bisa Tindak Pendukung Penundaan Pemilu, Mahfud MD: Nggak Melanggar, Nggak Bisa Diapa-apakan

Megawati sendiri menginginkan dan mengingatkan bahwa pemilu bukan hanya soal elite partai, melainkan mengenai para rakyat. Menurut Hasto, pilihan Megawati tersebut antimainstream di tengah gaduhnya manuver politik untuk Pilpres 2024 yang cenderung ke elite parpol.

"Ini kan antimainstream. Mainstreamnya adalah ke elite, pertemuan elite pertemuan para ketua umum. Ibu Mega menginginkan bukan di sana Pilpres itu, Pilpres itu di hatinya rakyat. Itu surprise pertama di dalam teori politik, mengingatkan itu," ungkapnya.

Lalu suprise kedua yakni mengingatkan kembali bahwa seorang presiden membutuhkan kekuatan kolektif, baik dari partai maupun kekuatan dari rakyat.

Acara HUT PDIP ke-50 yang digelar di JIEXPO Kemayoran. Para menteri turut menghadiri acara tersebut. (Suara.com/Bagaskara)
Acara HUT PDIP ke-50 yang digelar di JIEXPO Kemayoran. Para menteri turut menghadiri acara tersebut. (Suara.com/Bagaskara)

"Yang kedua juga penegasan, bahwa menjadi presiden itu perlu kekuatan kolektif, partai saja tidak cukup tanpa topangan kekuatan rakyat," bebernya.

Selain itu, kejutan ketiga adalah mengenai kapal rumah sakit Laksamana Hayati yang diumumkan oleh Megawati kemarin.

"Yang ketiga punya visi, maka ibu Mega meresmikan kapal rumah sakit sebagai komitmen bahwa kita adalah negara kepulauan, kita adalah negara yang di dalam pertarungan geopolitik punya cita-cita menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia. Maka kami luncurkan kapal rumah sakit laksamana Malahayati itu, itu yang kemudian diingatkan oleh bu Mega," ungkapnya.

Hasto menambahkan, jika memang yang ditunggu adalah soal pengumuman capres dan nyatanya tidak terjadi, maka bisa dikatakan hal itulah surprise Megawati.

"Tapi ketika saat itu temen-temen pers bertanya bagaimana ekpektasi mereka, ya ekspektasi itu kita anggap sebagai sebuah aspirasi, bahwa mereka mengharapkan ibu Mega mengumumpukan capres. Tapi ketika ibu Mega tidak mengumumkan capres, itulah kejutannya yang gampang," pungkasnya.

Video yang mungkin terlewat oleh Anda:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI