Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung perihal partai politik yang mengusung calon presiden dari luar partai pada saat berpidato di acara HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2023).
"Kok kayak gitu ya, emangnya nggak punya kader sendiri, masa dompleng-dompleng? Ini aturannya piye (aturannya gimana)?" kata Megawati.
Pernyataan pentolan partai berlambang banteng ini lantas dinilai sebagai sindiran Megawati kepada Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.
Merespons hal tersebut, pengamat politik Boni Hargens menampik penilaian tersebut. Ia mengungkapkan jika pernyataan Megawati ditujukan untuk semua partai politik dan bukan hanya untuk Surya Paloh Cs.
Baca Juga: 'Bung Karno Versi Perempuan' Cara Pidato Megawati di HUT PDIP Disebut Sebagai Negarawan Sejati
"Ibu Mega bicara soal kederisasi. Lalu ada tafsiran bahwa ini NasDem kena sindir, misalnya ketika ibu mengatakan 'Kita tidak seperti yang lain, mendompleng'," kata Boni seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube tvOneNews pada Rabu (11/1/2023).
Boni menerangkan jika pernyataan Megawati tersebut merupakan satu refleksi besar bagi semua partai politik mengenai kaderisasi.
"Apa yang disampaikan oleh Ibu Mega tentu tidak bermaksud kepada satu partai," ujar Boni.
"Tetapi satu refleksi besar yang harus diterima oleh semua partai politik sebagai autokritik," sambungnya.
Pada kesempatan ini, Boni menjelaskan bahwa pernyataan yang dilontarkan Megawati merupakan hal yang lumrah. Karena pada dasarnya partai politik dibentuk dengan tujuan untuk merebut kekuasaan.
"Partai politik dibentuk untuk merebut kekuasaan ajangnya adalah pemilu, ada upaya yang namanya kaderisasi, pendidikan politik di dalam internal partai politik," terangnya.