Suara.com - Doa Iftitah merupakan doa sunnah yang dibaca oleh umat Islam ketika sedang melakukan sholat wajib dan sunnah setelah gerakan takbiratul ihram pertama. Ada sejumlah doa iftitah yang bisa dibaca ketika melaksanakan sholat. Simak bacaan doa iftitah dan terjemahannya.
Meskipun bukan termasuk rukun dalam sholat, namun umat muslim sangat dianjurkan membacanya ketika sholat. Bahkan doa iftitah ini adalah anjuran Rasulullah SAW yang menjadi kebiasaan beliau ketika mengerjakan sholat.
Hal ini sebagaimana diketahui dari kisah seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW terkait do’a Iftitah dalam sebuah hadits riwayat Abu Huroiroh Ra yang artinya:
"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika sholat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa iftitah).
Baca Juga: Begini 3 Bacaan Doa Mandi Wajib untuk Perempuan, Perhatikan Baik-Baik!
Meskipun dibaca setiap sholat oleh Rasulullah, menurut pendapat Sayyid Mahadhir dalam sebuah buku ragam doa iftitah mengatakan bahwa doa iftitah hukumnya sunnah. Artinya, jika dibaca akan mendatangkan pahala namun jika tidak dibaca tidak berdosa.
Doa Iftitah dan Terjemahannya
Dalam praktinya, bacaan doa iftitah memiliki perbedaan antara Imam besar Islam. Berikut bacaan doa iftitah menurut Imam Mahzab:
1. Doa Iftitah dan Terjemahannya Menurut Imam Hanafi
Diriwayatkan oleh Aisyah R.a. berikut bacaan doa iftitah menurut Imam Hanafi
Baca Juga: Niat Shalat Istikharah dan Tata Caranya, Apa saja Surat Pendek yang Dibaca?
Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta’aalaa jadduka wa laa ilaaha ghoyruka.
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. (HR. Tirmidzhi, No. 243)
2. Doa Iftitah dan Terjemahannya Menurut Imam Hambali
Bacaan doa Iftitah yang digunakan oleh Imam Hambali ini diriwayatkan Abu Hurairah R.a. Dikatakan bahwa Rosulullah SAW setiap sholat membaca doa ini.
Allahumma baa’id bainii wabaina khathaayaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqots-tsaubul abyadlu minad-danas. Allahummaghsil khathaayaaya bilmaa-i wats-tsalji walbarodi.
Artinya : Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin. (HR. Bukhari, No. 182)
3. Doa Iftitah dan Terjemahannya Menurut Imam Syafi'i
Lafazd doa iftitah yang rutin dibaca oleh Imam Syafi’i ini merupakan doa umum, hal ini karena memang banyak umat islam di Indonesia ketika membaca do’a iftitah menggunajan doa yang diajarkan oleh Imam Syafi’i. Berikut bacaan doanya:
Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."
4. Doa Iftitah Menurut Imam Maliki
Imam Maliki juga berpendapat mengenai doa iftitah yang kerap dibaca oleh umat islam ketika sholat. Meskipun demikian, beliau memiliki pendapat yang berbeda. Beliau tidak membaca doa iftitah pada saat melakukan sholat.
Itu tadi bacaan doa iftitah dan terjemahannya dari semua mahzab. Meskipun keempat Imam Mahzab berbeda pendapat mengenai lafazd doa iftitah yang digunakan atau bahkan ada yang tak menggunakannya, tidaklah menjadi perselisihan antar umat Islam.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari