Jika menggunakan sistem proporsional terbuka maka setiap calon yang akan maju dalam kontestasi harus berkampanye sendiri. Berbeda dengan sistem proporsional tertutup, hanya partai lah yang harus berkampanye.
"Supaya orang mengetahui siapa yang dia pilih, yang kedua kalau terbuka calon itu berkampanye sendiri, itu keuntungannya," terang JK.
"Kalau tertutup tentu calon tidak perlu berkampanye, partai yang berkampanye. Jadi segala macam kegiatan oleh partai. Yang paling sulit menentukan nomor-nomor jadi biar mereka bersaing," pungkasnya.