Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti sikap PDIP yang setuju dengan sistem pemilu proporsional tertutup. Rocky menilai PDIP kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kader-kadernya kepada publik.
Menurutnya, sikap PDIP itu justru menunjukkan bahwa mereka seperti kekurangan kader yang bisa bersaing di pemilu 2024 mendatang.
"Nah itu sebetulnya buruknya sikap PDIP itu yaitu karena PDIP kekurangan calon yang bisa ditampilkan, maka dipaksa supaya nyoblos partainya aja," ujar Rocky Gerung dikutip Suara.com dari kanal YouTubenya, Senin (09/01/2023).
Kata Rocky, padahal partai-partai lain ada kaderisasi. Oleh sebab itu, Rocky menganggap pilihan PDIP setuju sistem proporsional tertutup adalah karena takut bersaing dengan tokoh parpol lain di pemilu nanti.
Baca Juga: HUT PDIP Ke-50, Puan Maharani Minta Maaf ke Semua Parpol
"Jadi kalau PDIP bilang nyoblos partai aja, apapun alasan dibalik itu yang diungkapkan oleh Hasto segala macam argumen dia, orang tetap tahu itu karena PDIP takut bersaing dengan tokoh-tokoh di partai lain yang memang siap sedia berdebat denga PDIP di dalam kampanye nanti," jelasnya.
Sikap PDIP itu disayangkan oleh Rocky Gerung, sebab partai berwarna merah itu kini seakan mempertunjukkan jendela kelemahannya.
Rocky menyebut PDIP memang penakut dan survei internal partai mereka buruk hingga memilih setuju dengan sistem proporsional tertutup.
"Kalau survei internalnya buruk ya diatasi 'kalau begitu ya jangan diperlihatkan calon-calon buruk itu mending nyoblos partai aja'," kata Rocky.
Sebaliknya juga, Rocky mengatakan orang menduga ada calon-calon buruk yang memang kalau dipasang di surat suara justru menjebloskan PDIP.
Baca Juga: Kader PDIP Siap Isi Kekosongan Kursi Menteri, Jika Jokowi Lakukan Reshuffle
Calon-calon buruk yang dimaksud Rocky adalah calon-calon yang bermasalah dan juga koruptor, seperti nama yang mungkin akan ada di surat suara namun belum ditangkap KPK.
Rocky menduga ada upaya PDIP meloloskan nama para kader yang koruptor di pemilu mendatang.
"Kita mesti menduga buruk, karena koruptor PDIP banyak juga tuh yang masih kabur. Nah itu yang justru orang anggap berarti mau meloloskan yang berpestasi buruk tuh," jelas Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menduga PDIP memilih sistem proporsional tertutup karena dua hal, yakni kekurangan kader atau ada kader tapi buruk.