"Saya tegaskan saya tidak berbisik, tapi saya menyampaikan (secara) berhadap-hadapan," sambung Ricky.
![Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Richard Eliezer (kanan) dan Ricky Rizal (kiri) bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/12/48735-richard-eliezer-bharada-e-dan-ricky-rizal-bharada-e.jpg)
Ricky lalu menjelaskan lebih detail perihal instruksi Sambo menjelang pembunuhan Yosua. Menurutnya, Sambo awalnya meminta Ricky untuk mem-back up-nya.
"Pengucapannya Bapak itu, yang menanyakan saya berani nembak atau enggak itu di paling belakang. Jadi (Sambo) bilang, 'Saya mau panggil dia, kamu back up saya, amankan saya. Kalau dia melawan, kamu berani nggak tembak dia?' Baru saya jawab, 'Saya tidak berani Pak, saya tidak kuat mentalnya'," ungkap Ricky.
Di persidangan yang sama, Ricky juga ditanyai soal perasaannya mengenai penembakan yang menewaskan Yosua. Namun bukan merasa bersalah, Ricky mengaku menyesali peristiwa tersebut.
"Kalau dibilang bersalah, saya lebih menyampaikan kalau menyesali kejadian seperti ini. (Menyesali) atas kejadian seperti ini, harus terbunuh almarhum Yosua," tutur Ricky.