Suara.com - Kota Saranjana tengah menjadi sorotan setelah seorang warganet membagikan fotonya yang berlatar belakang kota tersebut terlihat misterius.
Dalam foto itu, seorang wanita berfoto di malam hari dengan pemandangan lampu-lampu kota di belakangnya. Namun jika dilihat lebih seksama, ada bayangan gedung tinggi di atas lampu-lampu tersebut. Banyak yang menduga bahwa bayangan tersebut adalah Kota Saranjana yang dikenal punya sisi ganjil.
Namun belakangan, seorang fotografer Kevin Pramudya mencoba meluruskan yang terjadi dalam foto viral terkait Kota Saranjana tersebut.
“Shutter speednya lambat karena long exposure (sekitar 2-3 detik), yang megang tangannya gerak alias ga stabil, akhirnya lampu-lampu kota di belakang ngebentuk bayangan layaknya bangunan, bukti shutter speed lambat juga terlihat dari subjek yang agak blur, gini aja dikaitin sama hal mistis, hadeh.” tulisnya melalui Twitter.
Ia juga menambahkan bahwa pengaturan shutter speed melalui HP dapat dibuktikan jika menggunakan night mode. Pasalnya, shutter speed lambat menyesuaikan cahaya.
“Bisa, terlebih untuk kasus ini, u semua bisa buktiin sendiri kalau pakai night mode, biasanya harus diem beberapa detik, ini karena shutter speed lambat menyesuaikan cahaya.” tulis Kevin Pramudya.
Kevin juga menegaskan, ia tidak menolak keberadaan maupun ketidakberadaan Kota Saranjana. Namun, ia hanya menekankan hasil foto dapat dinalar dengan basic ilmu fotografi dari segitiga exposure.
“Saya tidak denial soal ada tidaknya kota gaib saranjana, yg jadi fokus saya adalah hasil foto itu bisa dinalar dengan basic ilmu fotografi, segitiga exposure pada khususnya, anyway pelajaran lainnya soal fotografi bisa dibaca di thread saya ini, makasih.” tulisnya menutup thread tersebut.
Berkaitan dengan viralnya foto tersebut, berikut ini fakta-fakta Kota Saranjana yang dianggap gaib setelah muncul beberapa kisah dari kurir Indra.
1. Lokasi Kota Saranjana
Kota Saranjana dikabarkan berada di Pulau Laut, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Namun, pendatang tak dapat menemukannya di peta maupun catatan negara.
2. Mitos
Beredar kabar Kota Saranjana dihuni sekumpulan jin. Selain itu, legenda menyatakan banyak orang hilang setelah mengunjungi Kota Saranjana.
Wisatawan yang datang dikabarkan tak pernah kembali lagi. Pasalnya, mereka disebut terlanjur nyaman dengan kemewahan kota itu.
3. Sejarah Kota Saranjana
Dalam jurnal Saranjana in Historical Record: The City’s Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan oleh Mansyur dari Universitas Lambung Mangkurat menganalisis Saranjana dalam catatan sejarah.
Menurutnya, Saranjana adalah pemukiman suku Dayak. Suku Dayak itu adalah Dayak Samihim sub suku Dayak yang tinggal di wilayah timur laut Kalimantan Selatan.
Kerajaan mereka dikenal dengan Nan Sarunai yang dirusak pasukan Jawa yang dipanggil dari Marajampahit atau Majapahit. Jurnal ini juga menyatakan Kerajaan Saranjana muncul sebelum 1660-an dengan kepala suku Sambu Ranjana.
4. Tampak Seperti Kota Modern
Konon, kota itu terlihat seperti adanya gedung pencakar langit, tetapi saat didekati kota tersebut berubah menjadi gunung yang berbatasan dengan laut. Seluruh penduduknya hidup kaya raya dan sejah tera.
5. Pernah Ada Kejadian Mistis yang Dialami Musisi Indonesia
Tantri Kotak menceritakan pengalaman mistisnya saat tampil dengan penonton yang diduga dari Saranjana. Kisah itu disampaikannya melalui podcast YouTube Moe Production.
Seorang event organizer mengatakan agar Ari Lasso jangan terkejut saat tampil namun penonton terlihat membludak. Akses pintu yang disediakan hanya satu dan jangan terkejut jika para penonton tiba-tiba hilang setengahnya.
Saat tampil, Tantri pun memperhatikan para penonton yang hilang setengah jumlahnya. Ia pun sempat kesulitan tidur setelahnya.
6. Kisah Kota Saranjana Dijadikan Film
DHF Entertainment pun memutuskan membuat film dengan judul Kota Gaib Saranjana. Film itu disutradarai Johansyah Jumberan dengan sumber legenda setempat.
Film ini awalnya akan rilis pada 2023 dengan pemeran Irzan Faiq, Luthfi Aulia, Adinda Azani, dan Ajeng Fauziah. Selain itu ada pula Gusti Gina, Mourys Sam, Putri Intan Kasela dan Fauzi Rahman.
Kisah yang diangkat film ini adalah sebuah grup musik yang kehilangan vokalis mereka. Vokalis itu dicurigai telah masuk ke Kota Saranjana.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma