Suara.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyarankan agar PDI Perjuangan tidak ngotot untuk mendukung sistem proporsional tertutup dalam pemilu.
Sebelumnya, PDIP mendukung pernyataan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengenai wacana pemilu sistem proporsional tertutup tersebut.
Jamiluddin menduga partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu sengaja mendukung sistem proporsional tertutup karena dinilai bisa membawa keuntungan yang besar.
"Pilihan PDIP tentu wajar karena dinilai lebih menguntungkan bagi partainya," ujar Jamiluddin.
Baca Juga: Keras! Rocky Gerung Sebut Jokowi Khianati Megawati Gegara Dukung Ganjar hingga Jadi Boneka Oligarki
Menurutnya, PDIP yakin kader terbaiknya bisa dengan mudah lolos ke Senayan dengan sistem proporsional tertutup.
"Kalkulasi itu tentu ada benarnya bila urutan caleg yang diajukan di setiap daerah pemilihn (dapil) hanya sebagian kecil yang berkualitas," lanjutnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa caleg lain hanya akan menjadi pelengkap untuk memenuhi kuota di dapil.
“Dalam komposisi caleg demikian, tentu partai lebih mengharapkan sistem proporsional tertutup,” ujarnya.
PDIP juga dinilai yakin bisa mengantarkan caleg terbaiknya untuk terpilih dengan menempatkan di urutan pertama dan kedua.
Baca Juga: 8 Parpol Kompak Tolak Sistem Pemilu Cuma Coblos Partai, Puan Ungkap Alasan PDIP Tak Ikutan
Sementara itu, caleg yang tidak potensial bisa ditempatkan pada urutan berikutnya.
Kendati demikian, kekhawatiran itu bisa diatasi jika dalam menyusun caleg di Dapil tertentu memiliki kualitas yang setara.
"Dengan begitu, siapa pun yang terpilih tentu sudah memenuhi standar yang diharapkan partai," pungkas Jamiluddin.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.