Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan mengapa wisatawan masih belum bisa menggunakan Masjid Sheikh Zayed yang jadi kebanggaannya.
Seorang warganet mengungkapkan bahwa banyak wisatawan kecele alias kecewa lantaran tak jadi beribadah meski sudah jauh-jauh datang ke Solo untuk beribadah di masjid hasil kerja sama Pemerintah Kota Solo dengan Pemerintah Uni Emirat Arab tersebut.
Hal ini bermula saat Gibran mengumumkan bahwa penataan Taman Baru Pura Mangkunegaran sudah mulai rampung dan segera dibuka pada 21 Januari 2023. Dari pengumuman inilah, Gibran ditagihsoal Masjid Sheikh Zayed yang belum kunjung bisa digunakan untuk ibadah.
"Masjidmu kapan mas, akeh wisatawan luar kota kecelek [Masjidmu kapan dibuka mas, banyak wisatawan luar kota kecele -red]," tanya warganet.
Baca Juga: Ditanya soal Kejutan dari Megawati di HUT PDI Perjuangan, Gibran Rakabuming Bilang Begini
Gibran pun langsung merespons pertanyaan itu. Ia menjelaskan bahwa Masjid Sheikh Zayed masih dalam proses persiapan pembukaan dan penandatanganan kerja sama.
"Tanggal 12 tanda tangan MOU. Lalu persiapan pembukaan," jelas Gibran.
Untuk diketahui, Masjid ini disebut-sebut sebagai hadiah dari Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Inilah sebabnya nama masjid didedikasikan dengan nama presiden UEA.
Dari segi desain, masjid ini sangat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Wajar saja, karena masjid di Solo ini memang replika dari masjid aslinya di tanah Arab.
Meski tidak sebesar dana yang dikeluarkan APBD Jawa Barat untuk membangun Masjid Al Jabbar hingga Rp 1 triliun, dana pembuatan masjid Sheikh Zayed sebesar Rp 300 miliar yang sepenuhnya berasal dari pemerintah UEA.
Baca Juga: Dulu Bantu Selvi Ananda Jual Sambel Belut, Gaya Pacaran Gibran Rakabuming Jadi Sorotan
Meski begitu, masjid berdiri di atas lahan bekas Depo Pertamina, dengan kontraktor PT Waskita Karya sebagai pembuat konstruksinya hingga rumah ibadah itu tuntas selesai.
Bangunan masjid di Solo punya luas 8.000 meter persegi terdiri dari 2 lantai, dan ini memang kalah luas dibanding masjid Al Jabbar dengan luas 21.799 meter persegi.
Tapi di dalam masjid terbesar di Solo ini dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudhu putra dan putri.
Tersedia pula lahan khusus parkir agar kendaraan yang datang lebih tertata dan tidak menimbulkan kemacetan.
Masjid ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed pada November 2022 lalu. Namun, masjid ini belum sepenuhnya bisa dibuka dan digunakan untuk umum.