Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menepis kabar dirinya bermusuhan dengan pengamat Rizal Ramli. Belakangan, dua tokoh ini memang santer adu cuitan panas di sosial media.
Terbaru, Mahfud MD menolak ajakan debat Jumhur Hidayat mengenai Perppu Cipta Kerja melalui akun Twitter-nya.
Pernyataan ini lantas mengundang Said Didu untuk berkomentar. Ia menelaah pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut sebagai bukti bahwa dialog bukan hal yang penting bagi pemerintah.
Lagi-lagi terkena 'semprot' dari Said Didu, Mahfud MD pun mengaku bahwa pernyataan yang dilontarkannya ada dasarnya. Menurutnya, Jumhur Hidayat terlihat congkak ketika mengajaknya berdebat.
Baca Juga: Sepasang Pengendara Ini Tersesat hingga Solo karena Google Maps, Warganet: Jangan Salahkan Maps!
Karena perdebatan inilah, Mahfud MD dikira bermusuhan dengan Said Didu. Apalagi cuitan keduanya terang-terangan terlihat di lini masa Twitter. Kendati begitu, Mahfud MD meluruskan komentar miring yang menyerangnya tersebut.
"Dari komentar-komentar yang ada, banyak yang mengira saya dan @msaid_didu bermusuhan. Dipanas-panasi agar berantem. Mereka tak tahu bahwa kami sengaja saling main komentar kocak agar bia merespons secara kocak juga," tulis Mahfud MD mengklarifikasi, Minggu (8/1/2022).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengaku bukan orang baru di Twitter, sehingga sudah hafal pola komunikasi di media sosial.
"Tahunan saya bertwitter ria dengan tangan sendiri, selalu merespon sesuai tingkat yang direspon," jelas Mahfud.
Penjelasan ini pun ditimpali oleh Said Didu. Eks Sekretaris Kementerian BUMN ini pun menyetujui cuitan Mahfud MD dengan menyebut bahwa perdebatan mereka adalah hasil dari daya pikir.
Baca Juga: Refly Harun Angkat Bicara soal Debat Jumhur Hidayat, Ingatkan Perppu Cipta Kerja Itu Serius
Said Didu menegaskan bahwa permusuhan mereka terjadi bukan di dunia politik melainkan di ranah pendukung klub sepak bola.
"Lawan berdebat adalah teman berpikir. Kecuali prof sebagai fans MU -adalah musuh abadi. Itu saja," ujar fans Manchester City ini.
Mahfud MD pun berbalik menyetujui pernyataan Said Didu soal lawan berdebat adalah teman berpikir. Ia jembali mengulas soal ajakan Jumhur Hidayat berdebat.
"Betul. Lawan berdebat adalah teman berpikir. Tapi jika Jumhur bilang bisa membuat saya dan Yusril KO dalam 10 menit debat maka pastilah Jumhur itu hebat banget," kata Mahfud MD.
Enggan meladeni berdebat dengan Jumhur, Mahfud MD kembali mengatakan menyerah untuk bisa melawan mantan Kepala BNP2TKI tersebut.
"Saya nyerah deh. Yang bisa mengalahkan orang hebat seperti itu ya Pak Ngabalin; bisa di-KO dalam debat 3 menit. Itu pun kalau Pak Ngabalin mau ladeni," pungkas Mahfud MD.