Suara.com - Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai Sandiaga Uno kebelet nyapres sehingga agresif mendekati PPP. Menanggapi itu, Partai Gerindra tidak mau terlalu mengomentari penilaian terhadap kadernya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap apa yang menjadi pernyataan Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan merupakan sebuah pendapat.
"Ya, apa yang disampaikan Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan tentunya saya tidak mau menanggapi lebih jauh karena itu adalah hak berpendapat dari Partai Persatuan Pembangunan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2023).
Dasco menegaskan kembali posisi Gerindra hanya menghormati apa yang yang menjadi penilaian Ketua Mahkamah PPP terhadap Sandiaga.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dikabarkan Pergi dari Gerindra dan Bertarung Melawan Prabowo, Said Didu: Seru
Gerindra tidak ingin ambil pusing atas adanya penilaian partai lain terhadap Wakil Ketua Dewan Pembina mereka itu.
"Apapun itu, kita hormati bahwa apa yang disampaikan itu juga dikirimkan oleh teman-teman ke media kepada saya soal kebelet soal apa itu ya. Itu silakan interpretasi dari teman-teman PPP saja, kami dalam posisi tidak mau berpolemik," kata Dasco.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan menyebut Sandiaga Uno menjadi pihak yang agresif mendekati PPP. Sikap agresif itu ditujukan Sandiaga demi mendapatkan tiket calon presisen atau calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
"Sandiaga lah yang kebelet dan bernafsu mendekati PPP," kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (8/1/2023).
Padahal ditegaskan Irfan, hingga kini Sandiaga belum tercatat sebagai kader PPP. Merujuk peringatan Harlah ke-50 PPP, Plt Ketum PPP Mardiono hanya memperkenalkan empat nama pengurus DPP PPP yang baru. Dalam perkenalakan itu ditegakan Irfan tidak ada nama Sandiaga.
Baca Juga: 'Kalau Mau Pisah Baik-baik' Hubungan Prabowo dan Sandiaga Uno Merenggang Gara-gara PPP?
Irfan berujar Sandiaga masih Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Sandiaga tentunya masih terikat dengan ketentuan aturan AD/ART di Partai Gerindra dan sama sekali belum ada hubungan dengan keanggotaan di PPP," kata Irfan.
Meski menyebut Sandiaga yang agresif, Irfan mengaku menghormati langkah pendekatan yang tengah dilakukan Sandiaga.
Menurut Irfan sikap agresif Sandiaga itu menggambarkan PPP masih memiliki daya tarik kuat hingga bisa membuat tokoh mencoba mendekat.
"PPP adalah partai warisan para ulama dan terbuka yang siap berkomunikasi dengan semua tokoh bangsa untuk bersama-sama membangun negeri ini dan mensejahterakan rakyat," ujar Irfan.