Suara.com - Pembangunan Masjid Al Jabbar di Bandung menuai polemik di media sosial. Gubernur Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil sampai turun tangan untuk meredakan suasana agar tidak jadi kontroversial.
Dana pembangunan Masjid Al Jabbar sendiri disebut-sebut menelan anggaran hingga Rp 1 triliun dan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat. Hal inilah yang kemudian menjadi sorotan publik, khususnya di dunia maya.
Banyak yang mengkritisi dana besar itu bisa lebih bermanfaat untuk pembangunan lain di Bandung atau Jawa Barat pada umumnya. Seperti infrastruktur hingga sistem transportasi.
Terkini muncul sebuah cuitan di Twitter dari sebuah akun @hanif**********
Baca Juga: Pura Besakih Berstatus Cagar Budaya, Tepatkah Dibandingkan dengan Masjid Al Jabbar?
Akun tersebut mencuitkan, meski tidak sebesar dana yang dikeluarkan APBD Jabar untuk Masjid Al Jabbar yakni Rp 1 triliun, biaya pembangunan Masjid Sheikh Zayed di Solo sebesar Rp 300 miliar yang sepenuhnya berasal dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) justru terlihat lebih megah.
"Ini pendapatku loh, mungkin orang lain beda," cuit akun tersebut seraya menegaskan bahwa itu adalah pendapat pribadi tentang Masjid Al Jabbar dan Masjid Sheikh Zayed di Solo.
Dalam cuitannya itu, akun tersebut juga memaparkan sejumlah capaian ekonomi Jawa Barat, angka kemiskinan hingga jumlah masjid di provinsi itu sejak 2021 yang disebutnya mencapai 49.435.
Di sisi lain, akun itu juga memaparkan data Kemendikbud pada 2020 yang disebutnya terdapat belasan ribu gedung sekolah rusak berat.
Akun itu juga memaparkan sejumlah data lain terkait Provinsi Jawa Barat terkait RAPBD, realisasi anggaran hingga belanja daerah.
Baca Juga: Akademisi: Ada Baiknya APBD Digunakan untuk Tata Kawasan Jabar
Cuitan utas di akun tersebut pun direspons pengguna Twitter lainnya.
"Jadi pengen ke Bandung," cuit netizen.
"Yang 1 T lebih berair," balas akun lainnya.
"Ojo dibandingke, biayane sundul langit," cuit yang lain.
Apa Kata Ridwan Kamil?
Terkait Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil sebelumnya kerap mencuitkan di media sosial baik Twitter maupun Instagram pribadinya terkait perkembangan pembangunan masjid yang dirancang oleh dirinya langsung.
Usai diresmikan pada 30 Desember 2022 oleh Ridwan Kamil, Masjid Raya Al Jabbar kini banyak dikunjungi masyarakat.
Dalam salah satu cuitannya di Twitter, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa proyek kawasan pembangunan Masjid Al Jabbar bukan sekedar masjid. Tapi ada danau, pengendali banjir hingga museum Rasulullah dan Islam.
Ia juga meminta masyarakat jangan hanya melihat dari besarnya anggaran pembangunan Masjid Al Jabbar. Di mana masjid itu bisa menampung kapasitas jemaah hingga 50 ribu orang.
"Proyek Kawasan Masjid Al Jabbar itu bukan hanya masjid. Ia terdiri dari: 1. Danau buatan pengendali banjir Bandung Timur. 2. Masjid Raya. 3. Museum Digital Rasulullah dan Islam di Nusantara/Jabar," ujar Ridwan Kamil di akun Twitter @ridwankamil.
Kang Emil pun memberikan tanggapannya soal biaya besar untuk membangun Masjid Al Jabbar itu.
"Juga ngukur biaya bangunan itu gimana ukuran. Al Jabbar ini untuk kapasitas 50 ribu jamaah,” tambahnya.