Analisis Pakar Hukum Tata Negara: Megawati Bisa Nyapres 2 Periode

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 09 Januari 2023 | 10:42 WIB
Analisis Pakar Hukum Tata Negara: Megawati Bisa Nyapres 2 Periode
Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat beri sambutan dalam acara Rakernas II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6/2022). [Dok. PDIP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wacana Megawati Nyapres Lagi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai memimpin Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). (Antara)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai memimpin Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). (Antara)

Sebelumnya, wacana Megawati nyapres lagi pertama kali muncul disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik. Ia menyampaikan soal ide mendorong Megawati nyapres lagi dengan berbagai alasan.

Acara yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka itu turut dihadiri Ketua DPP NasDem Effendi Choirie, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.

Budi mulanya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres dapat memecah belah internal PDIP. Menurutnya, ancaman ini bisa dihindari jika Megawati yang maju untuk Pilpres 2024.

"Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan," ujar Budi dalam acara di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

"Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Secara umur dan secara konstitusi masih memungkinkan. Jadi, ketika menjadi opsi, maka keterbelahan pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," sambungnya.

Budi juga membicarakan negara Amerika Serikat yang calon presidennya tidak lagi berusia muda, namun memiliki pengalaman. Ia menggambarkan hal tersebut bisa terjadi di Indonesia jika Megawati kembali maju sebagai capres.

"Ada negara Amerika Serikat, 2024 kita nanti ketemu kakek-kakek. Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024, dan Presiden Donald Trump 78 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024," tutur Budi.

"Ya, Bu Mega sepantaran lah. Bu Mega kalau nggak salah tahun ini 76. Sekarang masih 75. Tahun depan 77, sama lah. 82 tahun itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga. Nah itu imajinasinya, boleh dong," imbuhnya.

Baca Juga: Blak-blakan! Kader PDIP Beberkan Parpol yang Pernah Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Ada Dua Partai Besar Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI