Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sedang menjadi perhatian dari warganet di Twitter. Pasalnya, kekinian ia terpantau kerap meladeni beberapa tokoh yang mengajaknya berdebat.
Terbaru, Mahfud MD menolak ajakan debat Jumhur Hidayat mengenai Perppu Cipta Kerja melalui akun Twitter-nya. Ia bahkan menyarankan agar aktivis tersebut mengajak debat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin.
"Waduh, Jumhur dia nantang debat saya? Saya tak berani, mohon maaf, saya menyerah. Saya kenal dia amat sangat pandai sekali. Saya usulkan dia agar menantang debat Ali Mochtar Ngabalin. Biar seimbang. Tapi saya nggak tahu Ngabalinnya mau atau tidak," kata @mohmahfudmd pada Minggu (9/1/2023).
Pernyataan ini lantas mengundang Said Didu untuk berkomentar. Ia menelaah pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut sebagai bukti bahwa dialog bukan hal yang penting bagi pemerintah.
"Prof @mohmahfudmd yth, mention Bapak ini mengonfirmasi bahwa: 1) bagi pemerintah, dialog tidak penting lagi untuk mencari solusi. 2) bahwa pemerintah memang menyiapkan tukang debat kusir untuk hadapi siapa pun, tidak lagi melihat kompetensi yang ditugaskan untuk berdebat. Ini khas gaya Old Trafford," kata Said Didu.
Lagi-lagi terkena 'semprot' dari Said Didu, Mahfud MD pun mengaku bahwa pernyataan yang dilontarkannya ada dasarnya. Menurutnya, Jumhur Hidayat terlihat congkak ketika mengajaknya berdebat.
"Salah lagi, salah melulu sahabatku yang centil Pak Said Didu ini. Belum baca tantangan Jumhur sudah berkomentar. Baca dulu, dong, bagaimana cara Jumhur nantang. Isinya congkak banget," kata Mahfud.
"Dia bilang hanya perlu 10 menit debat untuk membuat KO Mahfud MD dan Yusril. Maka saya jawab dengan gaya itu juga," pungkasnya.
Cuitan ini kontan menarik perhatian dari warganet. Dalam komentarnya warganet mewanti-wanti agar Mahfud MD berhenti meladeni Said Didu.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Alasan Cekcok dengan Rizal Ramli di Twitter: Presiden Diam, Saya Enggak!
"Salah sendiri ladenin orang-orang yang kurang kerjaan. biarkanlah mereka hebat debat, karena hanya itulah kemampuan mereka, kalau kerja nol. Prof mending fokus bantu Pak Jokowi kerja bangun bangsa," tulis warganet.
"Udah Pak Mahfud MD dan Pak Didu tengkarnya, malu ah udah pada tua," imbuh warganet lain.
"Abaikan yang mengganggu jalannya roda pemerintahan. Orang tidak suka pasti ada dan yang suka lebih banyak. Terima kasih Pak Mahfud atas edukasi terhadap masyarakat Indonesia," kata warganet lain.
"Pak debat sama oposan adalah pekerjaan paling buang waktu. Oposan tidak diciptakan untuk sepakat. Hati-hati lho, kelamaan nanti jempolnya 'kepeleset'," tambah warganet lain.
"Biar kan saja Prof, mengalah demi kebaikan dan harga diri kita. Untuk apa berdebat kusir, hanya keburukan yang terjadinya," komentar warganet lainnya lagi.