Kader Demokrat Tetap Ingin AHY Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024: Mau Menang Cari yang Terbaik

Minggu, 08 Januari 2023 | 13:30 WIB
Kader Demokrat Tetap Ingin AHY Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024: Mau Menang Cari yang Terbaik
Bakal Capres Nasdem Anies Baswedan bertemu Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (ist/ IG @agusyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tetap didorong untuk menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Menurutnya, AHY merupakan sosok yang dianggap layak untuk menjadi pasangan bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem itu.

"Ini aspirasi dari kader-kader kami, konstituen kami, masyarakat yang ditemui para pengurus dan anggota dewan kami di berbagai pelosok negeri. Capres dan cawapresnya harus sosok yang lekat dengan perubahan, bukan status quo," kata Herzaky pada Minggu (8/1/2023).

Baca Juga: Koalisi Prabowo Subianto Dan Cak Imin Potensial Bubar, Lebih Pilih Anies Baswedan?

Para kader Demokrat disebut menginginkan AHY sebagai cawapres lantaran elektabilitasnya yang tinggi di berbagai lembaga survei.

Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dinilai tinggi sehingga dua sosok tersebut mampu dan sangat siap jika bertarung di Pilpres 2024.

"Apalagi, hasil survei berbagai lembaga menunjukkan tingginya elektabilitas kedua sosok ini, terutama ketika dipasangkan. Kita kan harus realistis dan rasional. Mau menang, cari yang terbaik," lanjutnya.

Sementara itu, deklarasi pasangan Anies Baswedan masih dalam proses pembahasan, terutama dengan koalisi perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Demokrat.

"Ada kondisi-kondisi berbeda di 2024 dibandingkan 2019, yang perlu kami sesuaikan," jelasnya.

Baca Juga: Demi Menjegal, Benarkah Relawan Anies Baswedan Dikeroyok Kelompok Pendukung Ganjar Pranowo?

Herzaky mencontohkan pada Pemilu 2019 lalu, waktu kampanye dilaksanakan selama hampir delapan bulan sementara pada 2024 mendatang hanya 75 hari.

"Jadi, kalau capres-cawapres ditentukan dan diumumkan si saat-saat terakhir, masih ada waktu kira-kira 8 bulan untuk sosialisasi. Kalau di 2024, waktu kampanye hanya 75 hari. Sangat singkat," pungkasnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI