Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kembali menjawab pertanyaan sejumlah warganet. Salah satunya mengenai rumah ibadah yang berada di wilayah pemerintahannya.
Melalui akun Twitter, seorang warganet dengan nama @Lord_Khaikem tampak menuliskan di kolom komentar Gibran mengenai tidak adanya Katedral, tempat ibadah umat Katolik, di kota Solo. Warganet ini pun bertanya langsung ke wali kota apakah tidak ingin membuat Katedral.
Selain itu, warganet ini juga turut men-tag akun Keuskupan Agung Semarang mengenai bantuan biaya. Menurutnya, Keuskupan Agung Semarang dinilai bisa membantu mencari sponsor untuk pembangunan katedral di kota Solo.
"Solo gak punya Katedral mas, gak pengen buat juga? Siapa tau @KeuskupanKAS bisa bantu sponsor ke Vatikan," tulis @Lord_Khaikem seperti dikutip Suara.com, Minggu (8/1/2023).
Baca Juga: Mixue Belum Miliki Sertifikat Halal, Gibran Rakabuming Malah Endorse Secara Gratis
Mengenai itu, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini pun menjawab. Ia mempersilakan warganya jika memang berkeinginan membuat katedral di Solo.
"Ya silakan kalau ada yang pengen buat," jawab Gibran santai dalam akun Twitternya.
Jawaban Gibran mengenai Katedral ini sendiri langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya telah mendapatkan ratusan tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Dari menuliskan komentar kocak sampai memberikan penjelasan mengenai syarat pembangunan katedral di sebiuah kota.
"Pemuja kerang ajaib apa bisa bikin tempat ibadah di Solo mas?" celutuk warganet.
Baca Juga: Gak Takut Disindir Cabang Tiongkok Lagi, Gibran Tegaskan Balai Kota Solo Milik Semua Warga
"Itu yang ngetweet ngawur mas, Katedral hanya bisa dibangun 1 di setiap kota besar (karena sebagai representasi kota itu), kalau gereja kecil biasa gak papa lebih dari 1," komentar warganet.
"Keuskupan Agung Semarang Katedral-nya di Semarang om, kecuali Solo mau mecah bikin Keuskupan sendiri, baru bikin katedral. KAS meliputi joglosemar, katedralnya 1, purwokerto juga ada katedral sendiri, tiap keuskupan 1. Lagian kasian paroki kecil-kecil di Solo umat'e malah nang katedral," jelas warganet.
"Gak bisa buat Katedral asal punya duit mas, itu (buat Katedral) kan di bawah otoritas Keuskupan, Solo kan di bawah keuskupan Agung Semarang kalau ndak salah," tambah yang lain.
"Yang Kristen ataupun Katolik malulah kalau minta, bukan budaya kita minta-minta. Mendingan dana APBD atau APBN dipakai buat infrastruktur umum, gereja gak usah, umatnya juga masih mampu kok membangun," timpal warganet.
"Saya yakin 1000% mas Gibran gak bakalan berani buat Katedral, apalagi bentar lagi 2024 sudah hampir menjelang," sentil warganet.