'Presiden Bukan Raja, Ingat Partai yang Berjuang!', NasDem Mulai Panik Bakal Kena Reshuffle Jokowi?

Sabtu, 07 Januari 2023 | 17:50 WIB
'Presiden Bukan Raja, Ingat Partai yang Berjuang!', NasDem Mulai Panik Bakal Kena Reshuffle Jokowi?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Riau Syamsuar. [BPMI Setpres/Laily Rachev]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet semakin santer berembus. Bahkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat, secara gamblang menyebutkan nama dua kader Partai NasDem sebagai menteri yang layak dievaluasi.

Isu ini jelas membuat Partai NasDem jadi sangat reaktif, sebagaimana ditunjukkan oleh Ketua DPP Effendy Choirie. Secara tersirat, politikus yang kerap disapa Gus Choi itu seperti mengungkit pentingnya politik balas budi.

Gus Choi terlihat menyampaikan hal ini di program Kabar Petang di tvOne, yang potongan videonya diviralkan oleh akun Twitter @alex_tham878.

Awalnya Gus Choi tidak menampik hak prerogatif presiden untuk me-reshuffle kabinetnya. Namun Gus Choi mengingatkan soal perlunya pertimbangan sebelum melakukan reshuffle terhadap partai-partai yang mendukung presiden, baik yang perannya kecil maupun besar.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Sama-sama Simbol Kemarahan Politik, Endorse Jokowi Menentukan Pilpres 2024?

Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie (YouTube/Indonesia Lawyers Club)
Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

"Di sinilah membutuhkan pemahaman, pengetahuan, tentang hak yang dimiliki oleh kepala negara. Jadi tidak ada istilah, 'Wah terserah presiden, full, sepenuhnya'. Presiden bukan raja, presiden tidak ujug-ujug menjadi presiden," kata Gus Choi, dikutip pada Sabtu (7/1/2023).

Gus Choi mengingatkan panjang dan beratnya perjuangan untuk mengantarkan seseorang menjadi kepala negara. Karena itulah, Gus Choi heran bila ada presiden yang dengan mudah mendepak partai yang sudah banyak berjuang.

Meski kemudian Gus Choi menegaskan pernyataannya bukan semata ditujukan untuk Jokowi.

"Gampang menerima partai lain yang tidak ikut berkeringat, tapi kok gampang, misalnya, ini bukan hanya alamatnya kepada Pak Jokowi, jangan gampang me-reshuffle partai-partai yang sudah berjuang," tegas Gus Choi.

Presiden RI Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden RI Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Gus Choi mengingatkan aspek-aspek seperti ini harus tetap dipertimbangkan. Pasalnya bisa saja ada partai yang kemudian menyimpan kekecewaan bila perannya tiba-tiba dikerdilkan oleh presiden yang didukungnya.

Baca Juga: Rahasia, 5 Fakta Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Tengah Isu Reshuffle

Namun narasi Gus Choi ini dinilai sebagai bentuk kepanikan semata lantaran akan didepak dari koalisi pemerintahan Jokowi.

Seperti dicuitkan oleh @alex_tham878 yang tergelitik dengan ancaman halus Gus Choi di video unggahannya. "Kelihatannya Nasdem mulai panik... sampai ancam-ancam halus Presiden Jokowi dengan mengungkit jasa-jasanya," cuitnya.

"Pak Jokowi bisa menang sebagai Presiden RI BUKAN karena didukung Nasdem melainkan adalah pilihan & dukungan dari rakyat, tapi Nasdem bisa besar seperti hari ini gegara mendukung Pak Jokowi," tegasnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI