Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mempersilakan kadernya jika tak cocok dengan dirinya untuk mencari partai politik lain. Menurutnya, hal itu pernah ia lakukan ketika masih berstatus sebagai kader Partai Golkar.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutanya di acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan Badan Pemenangan Presiden Gerindra di Kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023).
Awalnya Prabowo mengingatkan kepada kader-kadernya untuk tidak mengejek dan menyerang pribadi orang lain.
"Saya beri contoh, dengan pak Jokowi 10 tahun kita rival tapi di ujung kita mau kerja sama untuk merah putih. Tapi saudara perhatikan saya tidak pernah menyerang mengejek pribadi orang, kalau saya khilaf ingatkan saya, karena kadang kalau ada 2-3 orang beda pendapat ya biasa, orang berargumen itu biasa, kakak adik. Saya dengan pak Hasyim," kata Prabowo.
Menurutnya, kader tak boleh merasa sombong ketika sudah berada di atas lantas menyerang orang lain. Ia menilai berbeda argumen adalah hal yang biasa.
"Jadi jangan merasa sudah di atas terus karena suatu saat saudara akan di bawah, jadi adu argumen itu biasa, tapi jangan menghina, saya intruksikan seluruh kader Gerindra jangan menyakiti hati orang lain," ungkapnya.
Untuk itu, ia menegaskan jika ada yang tak cocok dengan dirinya termasuk apa yang diarahkan, dipersilakan untuk mencari partai lain.
"Kalau tidak cocok dengan Prabowo nggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong, aku juga di Golkar aku ngadep ketum, aku bikin surat pengunduran diri kpd partai Golkar untuk pamit," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mewanti-wanti kadernya agar tidak habis semangat juangnya di partai. Menurutnya, hal itu bukan lah bentuk dari kerja sama.
"Jangan di partai habis itu gak ikut garis partai, ini gak benar, ini tidak bagian dari kesetiaan team work, kekompakan kerjasam baik itu yang membuat kita kuat dan unggul, kita tak berpikir sesaat tapi jangka panjang untuk bangsa negara," pungkasnya.