Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi blak-blakan soal reaksi keluarga saat pertama kali dia masuk ke kancah politik. Mulanya Jokowi menyebutkan bahwa istri dan anak-anaknya tak setuju menjadi wali kota hingga gubernur kala itu.
Diketahui bahwa sebelum menjadi presiden, Jokowi sempat menjabat jadi Wali Kota Solo kemudian menjadi Gubeurnur DKI Jakarta.
Jokowi sendiri dalam video lawasnya yang diunggah Kanal YouTube Kunia FM menyebutkan bahwa penentang paling keras adalah dari putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran yang kini jadi Wali Kota Solo itu disebut Jokowi sempat menolak keras dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta di 2012 lalu.
Baca Juga: Terlihat Lusuh, Gibran Rakabuming Raka Mengaku Sakit karena Kelelahan Sehabis Pergi ke UEA
"Waktu jadi wali kota semua istri anak saya enggak ada setuju, tapi kemudian saya jelaskan, terus akhirnya setuju. Tapi waktu jadi gubernur satu anak saya yang ngotot enggak [setuju]," kata Jokowi.
"Anak paling gede Gibran ngotot akhirnya bilang ya sudah kalau bapak sudah memutuskan enggak papa tapi saya tidak setuju, boleh tapi tidak setuju," imbuhnya.
Iriana Jokowi yang berada di sampingnya juga mengamini bahwa Gibran memang awalnya menolak keras Jokowi jadi Gubernur DKI.
"Alasannya cukup wali kota saja, setelah itu kembali ke pekerjaan semula usaha, pengennya anak saya seperti itu," ungkap Iriana.
"Karena kalau dulu waktu jadi pengusaha kalau libur bisa liburan bareng, sekarang sudah berapa tahun enggak bisa liburan paling nengok anak sebentar," imbuhnya.
Jokowi lebih lanjut menyebutkan bahwa saat masih menjadi pengusaha dia memiliki kebiasaan rutin mengantar jemput anak-anak ke sekolah.
"Waktu saya sebelum jadi wali kota kan pagi antar sekolah setelah itu ke pabrik kalau enggak joging bareng, seperti itu kemudian siang kita jemput, tapi antar pasti tiap pagi," tutur Jokowi.