Suara.com - Kelompok suporter Timnas, La Grande Indonesia dibuat kecewa menjelang pertandingan Indonesia lawan Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2022-2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023) kemarin.
Kekecewaan mereka karena pihak Paspampres diduga telah merusak kertas koreo serta spanduk milik suporter La Grande Indonesia yang sudah disiapkan di tribun Utara SUGBK.
Berikut kronologi kekecewaan suporter hingga konfirmasi dari pihak Paspampres seperti dirangkum Suara.com pada Sabtu (7/1/2023).
1. Koreo di SUGBK Dirusak
Melalui rilis resmi yang disampaikan La Grande Indonesia di akun instagramnya mengatakan koreografi yang sudah mereka matangkan baik secara teknis maupun sampai birokrasi dengan pihak terkait.
Mereka mengatakan dana untuk pembuatan koreo sumbangsih dari para seluruh suporter.
"Semalam koreografi sudah selesai kami persiapkan akan tetapi siang ini kami dapat kabar kalau koreografi itu dihancurkan oleh Paspampres, yang ingin mengamankan kedatangan Bapak Presiden @jokowi sore ini," kata dia.
Rilis tersebut menjelaskan kalau banner dicopot, kertas-kertas koreografi dibuang. Ia mengaku bingung apakah dari koreografi itu dapat mengancam keamanan kepala negara?
"Kalian bukan saja menghancurkan koreografi kami, tetapi kalian sudah menghancurkan semangat dan perjuangan kami untuk timnas Garuda," jelas dia.
2. Boikot Laga Timnas Vs Vietnam
Baca Juga: Timnas Indonesia Ditahan Imbang Vietnam, Jokowi: Masih Ada Kesempatan di Leg Kedua
Setelah kecewa dengan pihak Paspampres, suporter yang tergabung dalam La Grande Indonesia memutuskan tidak datang ke stadion mendukung langsung Timnas Indonesia melawan Vietnam pada Jumat sore kemarin.
"Jika kreatifitas dan jeri payah kami tidak dihargai oleh Paspampres dan Presiden Joko Widodo untuk apa lagi kami hadir di Tribun," kata mereka.
3. Disebut Masuk Tanpa Izin ke SUGBK
Setelah ramai pemberitahuan soal kekecewaan suporter La Grande Indonesia, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko angkat bicara.
Wahyu menjelaskan kalau suporter pembawa kertas koreo serta spanduk itu memasuki SUGBK tanpa izin.
"Mereka malam-malam itu masuk stadion tanpa izin pasang itu," kata Wahyu melalui sambungan telepon, Jumat (6/1/2023).
Ia menjelaskan pihak Paspampres baru mengetahui pada Jumat pagi ketika hendak melakukan sterilisasi. Anggota Paspampres yang bertugas saat itu mendapati batu serta alat sejenisnya digunakan untuk mengganjel kertas koreo tersebut.
4. Klaim Tak Ada Koordinasi
Danpaspampres Wahyu juga menyampaikan pihak Paspampres sempat menanyakan pemilik dari kertas koreo maupun spanduk yang sudah terpasang di Tribun Utara SUGBK
Namun tidak ada satupun yang mengaku. Mereka juga sempat menanyakan kepada pihak pengelola SUGBK dan PSSI.
"Pihak pengelola tidak tahu, PSSI juga tidak tahu," ujar Wahyu.
Karena khawatir alat-alat pengganjelnya yang disebut memakai batu disalahgunakan serta tidak ada yang mengaku sebagai pemilik, maka akhirnya pihak Paspampres memilih untuk mengamankan.
5. Presiden Jokowi Mau Nonton
Diketahui, sterilisasi yang dilakukan oleh Paspampres di SUGBK karena Presiden Jokowi dijadikan menonton langsung laga semifinal Indonesia Vs Vietnam.
Sterilisasi dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Danpaspampres Wahyu juga mengklaim pihaknya tidak merusak koreo yang kekinian diketahui milik suporter La Grande Indonesia.
"Tidak kita rusak, kita amankan," jelasnya.