Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus dirujak pasca blunder pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Bandung.
Diketahui masjid itu dibangun dengan pembiayaan APBD sampai Rp1 triliun dan publik menilai uang tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk aspek lain, misalnya transportasi publik.
Bahkan masalah ini membuat cuitan-cuitan lawas Ridwan Kamil diungkit warganet. Termasuk cuitan lawas Ridwan Kamil pada tahun 2013 ketika menjanjikan integrasi transportasi publik.
"Kang @ridwankamil butuh berapa lama untuk mengintegrasikan transportasi publik di kota bandung?" tanya warganet pada 11 Oktober 2013, dikutip pada Jumat (6/1/2023).
Saat itu Kang Emil menjabat sebagai Wali Kota Bandung, sehingga ia juga langsung mengumbar janji. "Insya Allah 3 tahun," ucap Kang Emil.
Cuitan lawas ini yang belakangan dicemooh, apalagi karena masalah transportasi publik lah yang banyak dikritik warganet.
"Orang Indonesia kalo bilang insya Allah itu udah fix 95% ga jadi," sindir warganet atas cuitan lawas Ridwan Kamil.
Terus-menerus dirujak membuat Ridwan Kamil berusaha mengklarifikasi. Lewat Twitter-nya, Ridwan Kamil kemudian membandingkan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar dengan beberapa rumah ibadah lain.
"Tentang APBN/APBD dalam membangun tempat ibadah sesuai aspirasi/urgensi/kebutuhan masyarakatnya masing-masing. Silakan dicermati dengan jernih. Hatur nuhun," tutur Ridwan Kamil dan membandingkan pembangunan beberapa rumah ibadah lain.
Baca Juga: Aduh! Teras Cihampelas Rancangan Ridwan Kamil Terbengkalai, Malah Dipakai Mesum ABG
Seperti pembangunan Pura Agung Besakih di Bali yang menelan biaya Rp1 triliun, maupun pembangunan Masjid Agung Jateng sebesar Rp450 miliar.
Sementara di cuitan terbarunya, Ridwan Kamil menerangkan Masjid Raya Al Jabbar dibangun dengan banyak manfaat. Sebab bukan cuma sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga untuk mengendalikan banjir.
"Proyek Kawasan Masjid Al Jabbar itu bukan hanya Masjid. Ia terdiri dari: Danau buatan pengendali banjir Bandung Timur, Masjid Raya, Museum Digital Rasulullah & Islam di Nusantara/Jabar. Juga ngukur biaya bangunan itu gimana ukuran. Al Jabbar ini untuk kapasitas 50 ribu jamaah," ungkap Ridwan Kamil.
Namun semua klarifikasi Ridwan Kamil ini tetap berujung kritikan warganet. Pasalnya publik menilai masih banyak aspek kehidupan Jawa Barat yang harus dituntaskan.