Profil Sipon: Istri Wiji Thukul, Tak Lelah Tuntut Keadilan Bagi Suami hingga Akhir Hayat

Kamis, 05 Januari 2023 | 19:04 WIB
Profil Sipon: Istri Wiji Thukul, Tak Lelah Tuntut Keadilan Bagi Suami hingga Akhir Hayat
Potret Wiji Thukul dan istrinya, Siti Dyah Sujirah alias Sipon. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik, terutama komunitas sastra dan aktivis sosial kini berduka usai Istri penyair Wiji Thukul, Siti Dyah Sujirah alias Sipon, meninggal dunia pada Kamis (5/1/2023).

Sipon yang telah setia menunggu keberadaan sang suami tersebut dikabarkan meninggal dunia usai terkena serangan jantung.

Kabar wafatnya Sipon juga turut dikonfirmasi oleh adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo kepada Suara.com.

"Ya. Doakan ya, Mbak Sipon damai di sisiNya," kata Wahyu.

Baca Juga: Tangis Pecah Sang Kakak Saat Jenazah Istri Wiji Thukul Tiba di Rumah Duka: Kami Bangga, Mereka Pahlawan Rakyat Kecil

Tak kalah berpengaruhnya dari sang suami, Sipon juga cukup ternama di kalangan aktivis sosial. 

Profil Sipon: Kerja serabutan demi berjuang usai suami hilang

Sipon yang bernama asli Siti Dyah Sujirah menikahi Wiji Thukul dan dikaruniai dengan dua buah hati melalui pernikahan mereka yakni Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah.

Sipon merupakan salah satu sosok yang paling berpengaruh memberikan dukungan terhadap sang suami kala ia berkarier sebagai pujangga yang melawan kekejaman dan otoritarianisme Orde Baru.

Bersama sang suami, Sipon harus hidup dalam pelarian sejak tahun 1996. Sejak itu pula Sipon harus jatuh bangun menjadi ibu sekaligus kepala keluarga, berjuang membesarkan kedua anaknya yang masih kecil.

Baca Juga: Profil Lengkap Widji Thukul Seorang Aktivis Yang Belum Ditemukan Sampai Sekarang

Nahas, Wiji Thukul menjadi salah satu korban tangan besi Orde Baru. Wiji Thukul diduga dihilangkan secara paksa lantaran dirinya kritis melawan rezim pemerintahan yang berkuasa dengan tirani kala itu.

Hilangnya Wiji Thukul menjadi tanda bahwa Sipon harus menghidupi keluarga kecilnya seorang diri.

Sipon harus kerja membanting tulang bekerja serabutan, menjadi pembicara di berbagai forum diskusi hingga menerima berbagai pesanan konveksi demi membesarkan kedua anaknya.

Sipon juga tak jarang mengambil lembur dan memangkas habis-habisan jam istirahat semata demi menafkahi kedua buah hatinya.

Namun, perjuangan Sipon tak sia-sia. Sebab berkat perjuangannya, Sipon berhasil mengantarkan sang buah hati kuliah di salah satu perguruan tinggi prestisius di Yogyakarta.

Setia menanti sang suami

Meski terlihat tak ada harapan untuk menemukan sang suami dalam keadaan hidup, Sipon tetap bersikeras untuk menuntut keadilan atas apa yang dialami Wiji Thukul.

Sipon telah berupaya melapor ke Kontras, Komnas HAM, DPR, hingga menggantungkan harapan kepada Presiden Joko Widodo, meski tak jarang laporannya tak kunjung diijabahi.

Kendati demikian, Sipon hingga akhir hayatnya tetap menyuarakan kekejaman rezim Orde Baru sembari menuntut keadilan bagi sang suami.

Perjuangan Sipon kini berakhir dengan kepergiannya, dan tinggal dua buah hatinya yang melanjutkan upaya memperjuangkan keadilan bagi sang pujangga Wiji Thukul.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI