Suara.com - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya buka-bukaan mengenai strategi untuk memenangkan bakal capres mereka, Anies Baswedan.
Mulanya, Willy membantah bahwa Anies sudah melakukan kampanye politik untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Kampanye belum, kan belum ada lapangan ini kan. Demokrat sama PKS belum deklarasi. Toko masih tutup, pendaftaran belum bisa ini,' kata Willy dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Kamis (05/01/2023).
Elite NasDem itu menyampaikan bahwa yang dilakukan Anies belakangan ini hanyalah jalan-jalan keliling ke sejumlah daerah Indonesia tanpa niat kampanye.
Baca Juga: Memanas! Desakan Reshuffle Pada Jokowi Saat PDIP Dan NasDem Saling Serang
Mengenai strategi, Willy menjawab dengan santai bahwa NasDem memiliki strategi murah meriah untuk memenangkan Anies dengan hasil yang memuaskan.
"Kalau memenangkan kalau strategi Anies ini katanya modal bismillah, hasil alhamdulillah," tutur Willy.
Menurut Willy, Anies hanya perlu memberitahukan dirinya di manapun melalui pesan Whatsapp, maka tak berlangung lama akan didatangi para ibu-ibu.
"Jadi Anies kemana-mana tuh cukup modal WA saja bumbumbum emak-emak datang, hujan-hujan masih tetap datang," ungkapnya.
Selain itu, Willy menyampaikan bahwa sosok cawapres untuk Anies masih menjadi prosedur pembahasan dalam Koalisi Perubahan Indonesia.
Baca Juga: Bantah Menkominfo Johnny Plate Mundur dari Kabinet Jokowi, NasDem: Yang Goreng-goreng Isu Siapa?
Anies 'Harus' Pilih Sosok Cawapres ini Agar Tak Gagal Nyapres
Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti memiliki pandangan mengenai sosok yang akan mendampingi Anies ke depan.
Dalam pandangan Ray, cawapres untuk Anies dalam Koalisi Perubahan Indonesia untuk maju ke Pilpres adalah sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pasalnya, kata Ray, SBY tidak akan rela jika putranya itu tidak terpilih menjadi cawapres Anies.
Apabila putra sulung SBY tak dipilihn jadi cawapres, maka ada kemungkinan bahwa AHY dan Demokrat akan pindah koalisi.
"Saya tidak terlalu yakin SBY akan rela. Kalau pilihannya kemudian koalisi perubahan tidak memilih AHY sebagai sebagai calon wakil presiden, saya kira mereka akan pindah koalisi," ungkap Ray Rangkuti.
Ray menyampaikan bahwa Anies, NasDem beserta PKS tak bisa mencalonkan diri ke Pilpres jika bukan AHY yang jadi cawapres dari koalisi mereka.
"Sebab kalau tidak, dua partai ini akan gagal mencalonkan calon presiden Anies Baswedan dan oleh karena itu pilihannya tidak ada, kecuali mengambil AHY sebagai calon wakil presiden dan oleh karena itu mereka bisa dapat mengusulkan pasangan calon wakil presiden dalam hal ini AHY," imbuh Ray.
"Karena itulah kelihatan Demokrat sekarang tidak terlalu grasak grusuk karena dia tahu peluang ini, kalau tanpa dia dua partai ini tidak akan mencalonkan diri," pungkasnya.