Suara.com - Polisi masih kesulitan untuk mengungkap identitas jenazah wanita di kawasan Tambun, Bekasi yang dimutilasi oleh tersangka M Ecky Listiyanto (34) dengan menggunakan gergaji listrik. Salah satu faktor kesulitan dalam proses identifikasi karena kondisi jenazah korban telah lama disimpan oleh pelaku.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut tim kedokteran dan laboratorium forensik kekinian tengah melakukan pemeriksaan sero biomolekuler untuk memastikan identitas korban.
"Kalau identitas mayat sudah firm maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif.
Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (5/1/2022).
Dalam kasus ini, polisi telah resmi menetapkan Ecky sebagai tersangka. Namun, terkait motif daripada kasus ini diklaim masih didalami.
Baca Juga: Ecky Listiyanto Sempat Ambil Air Wudhu hingga Makan Bareng Mayat Mutilasi
"Kami sudah menetapkan satu tersangka inisial MEL," ujar Hengki kepada wartawan, Selasa (3/1/2022) lalu.
Hengki ketika itu juga mengklaim masih menunggu hasil pemeriksaan DNA dari tim kedokteran dan laboratorium forensik. Meski Ecky telah menyebut identitas korban, namun penyidik menurutnya tidak serta merta terpaku terhadap pengakuannya.
"Kami sedang menunggu hasil DNA untuk memastikan apakah benar bahwa korban adalah sesuai pengakuan tersangka," ujar Hengki.
Dimutilasi Pakai Gergaji Listrik
Hengki sebelumnya menyebut Ecky diduga memutilasi tubuh korban dengan menggunakan gergaji listrik. Dugaan tersebut berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan penyidik Subdit Resmob dan kedokteran forensik.
Baca Juga: Identitas Wanita Korban Mutilasi Bekasi Masih Misteri, RS Polri Buka Suara
"Ternyata benar dari kedokteran forensik awal ternyata kita lihat tulangnya bergerigi. Informasinya, hasil penyelidikan kita dipotong menggunakan gergaji listrik," tutur Hengki di Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022) lalu.
Kendati begitu menurut Hengki penyidik masih mendalami di mana proses pemotongan tubuh korban ini dilakukan oleh Ecky. Sebab warga sekitar kontrakan mengklaim tidak mendengar adanya suara gergaji listrik.
"Nah ini menjadi pertanyaan kita lagi, kenapa kok tetangga-tetangga tidak ada yang dengar dan sebagainya," kata dia.
Ditangkap Bareng Cewek
Sebagaimana diketahui, Ecky sempat berupaya melarikan diri bersama seorang wanita. Kasus ini sendiri terungkap berawal atas adanya laporan dari istri Ecky yang menyebut suaminya hilang pada Kamis (29/12/2022).
Menindaklanjuti laporan tersebut, keesokan harinya Jumat (30/12/2022) Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan hingga mendatangi sebuah kontrakan di Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang diduga tempat Ecky bermukim.
Namun saat itu Ecky tidak berada di lokasi. Anggota justru dikejutkan dengan penemuan dua boks kontainer berisi potongan jenzah yang diduga berjenis kelamin wanita.
"Jadi pada saat kita geledah nggak ada itu terduga pelakunya (Ecky) tapi pada saat kita keluar kita temukan di dalam ada jenazah. Tim keluar dari kost-kostan ada mobil yang datang tapi kabur langsung kita kejar," jelas Hengki.
Selanjutnya, kata Hengki, saat anggota hendak meninggalkan lokasi ada sebuah mobil yang datang dan langsung melarikan diri. Karena curiga anggota kemudian melakukan pengejaran hingga berhasil menangkap Ecky bersama seorang wanita.
"Kita kejar akhirnya didapati beberapa orang termasuk terduga pelaku (Ecky), ada wanitanya juga," ungkapnya.
Disimpan Boks Kontainer
Hengki juga sempat mengungkap dugaan bahwa jenazah korban telah disimpan pelaku dalam boks kontainer cukup lama. Dia mengatakan ini berdasar hasil olah tempat kejadian perkara.
"Diduga jenazah ini sudah disimpan cukup lama," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (31/12/2022).
Namun kepastian daripada itu, menurut Hengki masih didalami tim kedokteran forensik yang tengah melakukan autopsi terhadap jenazah korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Di samping itu, penyidik dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga tengah mendalami motif daripada pembunuhan disertai mutilasi tersebut.
"Tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kasubdit Resmob Kompol Resa F Marasabessy sedang mendalami berbagai kemungkin baik motif ataupun tersangka," pungkasnya.