Saifuddin Ibrahim juga sempat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung di NII KW IX. Tugas utamanya yakni membaiat anggota baru NII dan mewajibkan dana minimal Rp20 ribu yang kini setara dengan Rp200 ribu.
3. Penanggung Jawab Rubrik Majalah Islami
Rekam jejak Saifuddin Ibrahim berikutnya adalah menjadi penanggung jawab salah satu rubrik pers mahasantri Pondok Hajah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rubrik itu berisi nilai sufisme Islami yang dikemas dengan tulisan yang ringan.
Melalui tulisannya, Saifuddin Ibrahim mengangkat kisah jenaka penuh makna dari Abu Nawas versi Turki atau Nasrudin Efendi. Saifuddin Ibrahim pun bahkan sangat dekat dengan juniornya dan dijuluki ‘Bang Kocek’ saat menjadi penanggungjawab rubrik tersebut.
4. Mengabdi Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Bogor
Jejak Saifuddin Ibrahim berikutnya yakni pernah mengabdi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Bogor yang dimiliki oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta pada 1994. Saat itu, pesantren tersebut juga dimasuki paham Jaringan Negara Islam Indonesia Komando Wilayah IX.
5. Murtad
Saifuddin Ibrahim murtad pada 2014. Kabar ini diperoleh Budi melalui seorang guru Bahasa Indonesia di Pondok Pesantren Al Zaitun Indramayu. Kini, ia dikabarkan tengah menjadi seorang Pendeta yang aktif mengomentari agama Islam.
6. Tersandung Kasus Penistaan Agama
Baca Juga: Perjuangan Keluarga Mati-matian Cari Malika: Jakarta, Bogor hingga Tangerang Ditempuh Jalan Kaki
Saifuddin Ibrahim jadi buronan polisi Indonesia lantaran pernyataannya yang dinilai menistakan agama.