Nasihat Gus Baha Soal Pembangunan Masjid
Saling balas Ridwan Kamil dengan netizen itu sontak banyak dibahas netizen di media sosial. Dari pantauan Suara.com pada Kamis (5/1/2023) pagi, ada sebuah akun Twitter yang menyematkan potongan video K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim yang lebih dikenal sebagai Gus Baha.
"Membangun masjid baik, tapi perlu dikurasi dan diaudit juga derajat kepentingannya, dicek juga akuntabilitasnya, seperti kata Gus Baha, kalau dengan Rp 1 miliar masjidnya bisa selesai, mengapa harus bikin masjid yang butuh dana sampai Rp 2 miliar," cuit sebuah akun Twitter bernama Gilang M*****
Dalam video yang disematkan akun Twitter itu, menampilkan sosok Gus Baha yang tengah memberikan tausiah atau ceramah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dikritik di Twitter Gara-gara Pakai APBD Bangun Masjid Al Jabbar
Dalam tausiahnya, Gus Baha membahas soal audit kepentingan antara membangun masjid atau memberi makan fakir miskin.
"Coba misalnya ada bangun masjid habis 2 miliar yang seharusnya 1 miliar sudah jadi. Terus nanti suatu saat ketemu Allah ditanya, itu ada orang miskin, fakir miskin, yatim andaikan kamu sumbang 1 miliar itu sejahtera semua," ujar Gus Baha.
Kemudian Gus Baha juga menyinggung soal orientasi kebaikan yang kadang-kadang lebih ke membangun masjid ketimbang menyumbang fakir miskin.
"Gara-gara kamu bangun masjid terlalu mewah, ya tapi kadang-kadang kebaikannya itu orientasinya bangun masjid, nggak tertarik nyumbang fakir miskin. Wong saat itu cara berpikirnya begitu, mau apa?," kata Gus Baha.
Lebih lanjut Gus Baha mengatakan soal audit secara syar'i antara pembangunan masjid, kepentingan untuk membantu fakir miskin, janda-janda hingga pendidikan.
Baca Juga: Makin Panas! Jawaban Ridwan Kamil Dinilai Blunder saat Ladeni Warganet soal Masjid Al Jabbar
"..... Manusia terbaik karena bangun masjid 2 miliar coba diaudit secara kepentingan syar'i, penting mana dengan kasih makan fakir miskin, penting mana dengan menikahkan janda, penting mana dengan pendidikan, apa artinya masjid mewah orang nggak tahu halal haram, nggak tahu najis, nggak tahu cara sesuci, nggak tahu cara adzan yang benar, terus penting mana beli kitab sama dipakai masjid, apa artinya beli kitab tapi nggak makan, penting mana makan sama beli kitab," tuturnya.
"Ada auditnya, makanya manusia itu ketika baik pun disuruh istighfar, apalagi ketika salah," imbuh Gus Baha.