Waketum Golkar Sentil PDIP Soal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Langgengkan Oligarki: Ayo Utamakan Suara Rakyat Lah!

Rabu, 04 Januari 2023 | 21:37 WIB
Waketum Golkar Sentil PDIP Soal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Langgengkan Oligarki: Ayo Utamakan Suara Rakyat Lah!
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin. [Suara.com/Yuliani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin menyentil PDI Perjuangan karena mendukung sistem pemilu proporsional tertutup.

Sentilan itu disampaikan Nurul di hadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam diskusi survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Rabu (4/1/2023).

"Ayo pak Hasto jangan terlalu keras, kita harus mengutamakan mengusung suara rakyatlah. Berikan rakyat pembelajaran politik dengan cara mereka memilih siapa orang yang mereka percaya," kata Nurul.

Nurul awalnya menegaskan sikap partainya yang tetap mendukung pemilu digelar dengan sistem proporsional terbuka. Menurutnya, dengan proporsional terbuka dianggap lebih mewakili aspirasi publik.

Ia menuturkan, pihaknya tak yakin dengan sistem pemilu proporsional tertutup bakal lebih baik.

"Jadi partai politik tidak kemudian menjadi ego di situ. Kami tidak percaya di situ tidak ada oligarki, itu nonsense. Kami tidak percaya itu mengurangi korupsi, kami tidak percaya dengan sistem tertutup kemudian semuanya akan lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, menanggapi sentilan Nurul, Hasto mengatakan sistem pemilu proporsional terbuka juga harus ditinjau kembali pelaksanaannya.

"Apakah membawa suatu implikasi bagi peningkatan kinerja partai atau justru menurut kajian-kajian yang ada malah menurunkan kepuasan masyarakat terhadap partai politik," kata Hasto.

Sikap Fraksi di DPR RI

Baca Juga: Respons Hasil Survei Indikator Politik, Sekjen PDIP Sebut Anies Baswedan Antitesa Jokowi

Sebelumnya, sebanyak delapan fraksi di DPR RI menyatakan sikap tetap mendukung penerapan sistem proporsional terbuka pada Pemilu 2024. Mereka bahkan meminta Mahkamah Konstitusi konsisten atas putusannya terhadap sistem proporsional terbuka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI