Suara.com - Media sosial sempat dihebohkan dengan pengakuan seorang wanita hamil bernama Datu (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pasalnya wanita itu mengaku ditertawakan oleh petugas polisi ketika melaporkan soal suaminya yang tak kunjung pulang. Pengakuan ini langsung viral di media sosial.
Dikutip dari akun Instagram @majeliskopi08, Hagai, pria yang diakui Datu sebagai suami, sudah hilang sejak Senin (26/12/2022). Panik karena tak ada kabar, Datu pun melaporkannya ke Polsek Biringkanaya.
Namun Datu mengaku mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari Korps Bhayangkara. Sebab Datu mengaku ditertawakan petugas polisi, bahkan sempat disarankan mencari suami baru saja.
Kejadian ini membuat publik geger hingga polisi kembali dibanjiri kecaman. Apalagi tren kepercayaan publik terhadap polisi belum kembali pasca sederet kejadian pada tahun 2022, termasuk kasus Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Keciduk Lagi! Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Unjuk Gigi Jadi Drummer Band Kotak
Namun kekinian dunia maya kembali dihebohkan dengan fakta lain di balik laporan Datu. Pasalnya Polres Biringkanaya tampaknya menjadi korban prank dari karyawati swasta tersebut.
"Duh ada-ada aja ulah warga NKRI. Datu (30) yang membuat laporan kehilangan suami ke Polsek Biringkanaya dan ditertawakan polisi hingga pengakuannya viral di media sosial, ternyata bohong," tulis @majeliskopi08.
Di postingan itu terlihat seorang wanita yang membuat video klarifikasi. Sembari membaca teks, wanita yang mengaku bernama Datu itu meminta maaf karena sudah membuat laporan palsu.
"Saya menyatakan laporan yang saya buat di Polsek Biringkanaya tidak benar. Saya dan Hagai bukan merupakan suami istri dan hanya pacaran," jelas Datu.
"(Saya) membuat berita bohong dan dokumen palsu berupa akta pernikahan dan kartu keluarga beserta KTP palsu yang berstatus kawin yang saya dapatkan dari teman saya Eko yang berada di Semarang melalui online," lanjutnya.
Baca Juga: Teman Sekantor Lihat Kejanggalan di Bekal Makanan Pria Ini, Publik: Langsung Trauma Bawa Bekal
Datu lantas meminta maaf atas seluruh keributan yang telah terjadi akibat laporan palsunya. "Saya telah menyesal akan perbuatan saya yang membuat laporan palsu di Polsek Biringkanaya yang merusak nama baik citra Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polsek Biringkanaya," tuturnya.
Datu terlihat beberapa kali menghela napas berat dan seperti menahan tangis selama membacakan teks klarifikasinya.
Pengakuan Datu ini juga dibenarkan oleh pihak Kapolsek Biringkanaya, Kompol Andi Alimuddin. Disebutkan bahwa keduanya sudah tinggal di sebuah kos di Paccerakkang selama beberapa bulan belakangan.
Masih dikutip dari Instagram @majeliskopi08, Hagai mengaku kepada pihak kepolisian soal alasannya meninggalkan Datu, yaitu akibat tak tahan dengan perlakuan kasar wanita itu.
Namun klarifikasi Datu tampaknya tak cukup membuat publik lega. Walau mengecam Datu yang membuat laporan palsu, warganet menilai tidak seharusnya polisi tertawa apalagi bercanda kepada wanita yang melaporkan suaminya yang hilang.
"Laporan dia palsu itu diketahui setelah ditelusuri. Jadi tetap aja ketika ada laporan harus ditelusuri kalau hasilnya kacau gini baru ditertawakan. Kalau belum ditelusuri udah ditertawakan tetap aja melanggar SOP," komentar warganet.
"Ini mah masalah kedua, masalah polisi tertawain tetap aja salah kalo pelayanan laporan masyarakat kayak gitu.. Jadi dari kedua belah pihak harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujar warganet.
"Tetep aja fokus konteks nya polisi menertawakan masyarakat yang melapor," timpal yang lainnya.
Untuk video selengkapnya dapat disaksikan di sini.