Suara.com - Masa penahanan Ferdy Sambo diketahui berakhir pada 9 Januari 2023. Seharusnya setelah itu, ia dibebaskan dari penahanan.
Namun, karena pemeriksaan kasus belum selesai, Hakim pun menetapkan kebijakan penahanan yang dapat mempermudah pemeriksaan kasus.
Lantas seperti apa aturan masa penahanan Ferdy Sambo yang disebut sampai 9 Januari?
Diperpanjang penahanannya
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto menyampaikan Majelis Hakim akan ajukan perpanjangan penahanan Ferdy Sambo. Pasalnya, penahanan Ferdy Sambo habis pada 9 Januari 2023.
Artinya, karena pemeriksaan kasus yang belum selesai, terhadap Ferdy Sambo pun dilakukan penahanan.
Dasar hukum penahanan terdakwa
Terdapat pengaturan penahanan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Yang memperbolehkan dilakukannya perpanjangan masa penahanan. PN Jaksel pun menyusun kalender terkait penahanan tersebut.
Ketetapan itu berdasarkan Pasal 29 ayat (1), ayat (2), ayat (6) KUHAP. Bunyi pasal tersebut yakni sebagai berikut:
Baca Juga: Menguak Misteri Perintah 'Hajar' dari Sambo ke Bharada E: Punya Banyak Makna, Tak Bisa Dipidana?
Pasal 29 KUHAP
(1) Dikecualikan dan jangka waktu penahanan sebagahnana tersebut pada Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28, guna kepentingan pemeriksaan, penahanan terhadap tersangka atau terdakwa dapat diperpanjang berdasar alasan yang patut dan tidak dapat dihindarkan karena:
a. tersangka atau terdakwa menderita gangguan fisik atau mental yang berat, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, atau
b. perkara yang sedang diperiksa diancam dengan pidana penjara sembilan tahun atau lebih.
(2) Perpanjangan tersebut pada ayat (1) diberikan untuk paling lama tiga puluh hari dan dalam hal penahanan tersebut masih diperlukan, dapat diperpanjang lagi untuk paling lama tiga puluh hari.
(6) Setelah waktu enam puluh hari, walaupun perkara tersebut belum selesai diperiksa atau belum diputus, tersangka atau terdakwa harus sudah dikeluarkan dari tahanan demi hukum.
Pengajuan perpanjangan penahanan
Djumyanto juga menjelaskan hakim di Pengadilan Negeri berwenang melakukan perpanjangan penahanan maksimal 60 hari. Perpanjangan itu dilakukan apabila pemeriksaan kasus belum selesai dalam 90 hari.
Sidang Ferdy Sambo yang berlangsung sejak Oktober 2022 itu ternyata membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, hakim telah mengantipasi dalam menangani perkara ini terkait perpanjangan masa penahanan. Perpanjangan itu diajukan ke Pengadilan Tinggi.
Kesempatan terakhir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ajukan saksi ahli
Dalam sidang terakhir, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menghadirkan saksi ahli yang meringankan hukuman mereka. Ahli yang dihadirkan yakni Prof. Dr. H. M. Said Karim, S.H., M.H., M.Si., CLA.
Said Karim merupakan Guru Besar Universitas Hasanuddin di Bidang Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana, dan Kriminologi. Pihak pengacara Ferdy Sambo menghadirkannya dengan harapan agar mampu membuat terang perkara ini.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma