Keras! Fraksi PKB Singgung PDIP Soal Sistem Proporsional Tertutup: Disukai Partai yang Sedikit Otoriter

Rabu, 04 Januari 2023 | 11:13 WIB
Keras! Fraksi PKB Singgung PDIP Soal Sistem Proporsional Tertutup: Disukai Partai yang Sedikit Otoriter
Legislator PKB yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin. [Dok. DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDI Perjuangan dengan tegas menginginkan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024. Sikap PDIP itu berbeda sendiri dari 8 fraksi di DPR RI yang tetap mendukung penerapan sistem proporsional terbuka.

Terkait itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB, Yanuar Prihatin, menilai sistem proporsional tertutup kerap diminati partai bergaya sedikit otoriter. Singgung PDIP?

"Bagi partai politik yang punya tradisi komando yang kuat dan sedikit otoriter, sistem ini lebih disukai," kata Yanuar kepada wartawan, Rabu (4/1/2022).

Yanuar menuturkan sistem proporsional tertutup juga disukai para kader partai politik yang berjiwa oportunis, elitis dan tidak mampu berkomunikasi dengan publik.

Selain itu sistem tersebut juga telah digunakan sepanjang era Orde Baru atau Orba.

"Sistem proporsional tertutup adalah peluang terbesar bagi karir pribadinya," kata Yanuar.

Menurutnya sistem proporsional tertutup di masa lalu telah menghasilkan oligarki di dalam partai, tertutupnya kompetisi antara sesama kader, dan melahirkan para politisi yang lebih mengakar ke atas daripada ke bawah.

"Lho, masa iya sih sistem pemilu seperti itu masih mau dipertahankan? Justru karena kita semua memahami bahwa ada salah arah, maka akhirnya sistem proporsional terbuka dijadikan kesepakatan bersama sejak pemilu 2009," jelas Yanuar.

Lebih jauh, ia menilai sistem proporsional tertutup memberikan dampak negatif dan kembali ke zaman orba. Di mana rakyat tidak kenal calon yang akan mewakili mereka di legislatif. Yanuar mengatakan hal itu bak membeli kucing dalam karung.

Baca Juga: Partai Ummat Enggan Buru-buru Menyatakan Dukungan Capres: Terlalu Pagi, Terlalu Dini

"Rakyat mungkin debat soal mana partai politik yang akan dipilih, tetapi mereka tidak tahu siapa orang yang akan membantu memperbaiki nasibnya esok. Hubungan rakyat dengan pemilih sangat jauh karena anggota legislatif, sebagai jembatan mereka, tak ada yang bisa mereka kenal dekat," jelas Yanuar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI