Suara.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Kota dan Kabupaten Jayapura pada Selasa (3/1/2023) malam sekira pukul 21.55 WIT.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura melalui Stasiun Geofisika menyatakan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Jayapura Herlambang Hudha mengatakan, sebelumnya gempa bumi juga terjadi sekira pukul 18.07 WIT dengan kekuatan 3,4 magnitudo yang dirasakan Kota Jayapura.
"Untuk itu kami harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak menambah kegaduhan dengan selalu mengupdate informasi dari situs resmi BMKG," katanya.
Berdasarkan data yang ada, kondisi pola pasang surut air laut di kota Jayapura kini sedang menuju surut dengan puncak surut pada jam 22.00 WIT dengan ketinggian surut mencapai 0,2 meter sehingga dari data terpantau normal tidak ada kenaikan atau penurunan gelombang air laut yang signifikan.
"Berdasarkan data dari Badan Informasi Geospatial (BIG) terpantau aman tidak ada anomali atau tanda tanda tsunami untuk itu kepada masyarakat agar tidak panik apalagi sampai termakan berita bohong,” ujarnya.
Lantaran itu BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti perkembangan terkait gempa bumi melalui kanal sosial media BMKG Papua, atau Instagram dan Twitter @InfoBMKGPapua, kemudian website BMKG (www.bmkg.go.id) dan aplikasi InfoBMKG.
"Kami berharap agar masyarakat tidak terpancing dengan informasi-informasi bohong dari sumber yang tidak kredibel serta selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang,” katanya lagi.
Untuk diketahui, hingga pukul 19,30 WIT, telah terjadi 170 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) terhitung sejak terjadinya gempa 4,9 magnitudo pada Senin (2/1/2023) pada pukul 03:24 WIT. (Antara)
Baca Juga: Hingga Selasa Pagi Gempa Susulan Masih Terjadi Di Jayapura, BMKG Catat Sampai 145 Kali