Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkena imbas usai Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintahan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja pada akhir tahun 2022 lalu.
Mahfud MD turut menjadi sasaran kritikan dari beberapa pihak, salah satunya oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Melalui akun Twitter-nya, Said Didu mengungkapkan jika Mahfud MD tampaknya dihadapkan dilema ketika Jokowi menetapkan Perppu Cipta Kerja. Ia menyebut bahwa mantan Menteri Pertahanan tersebut bingung antara mengikuti hati nurani atau mengikuti oligarki.
"Terkait Perppu Ciptaker, sepertinya prof @mohmahfudmd sedang dalam pilihan yang sulit antara mengikuti hati nurani dan prinsip keilmuwan yang beliau pahami dengan mengikuti keinginan oligarki yang disuarakan oleh penguasa," kata @msaid_didu seperti dikutip Suara.com pada Selasa (3/1/2023).
Baca Juga: Apindo Keberatan Perubahan Aturan Upah di Perppu Cipta Kerja
Said Didu bahkan berkelakar bahwa saat memilih dua pilihan tersebut lebih terasa sulit ketimbang mengakui Manchester United merupakan klub bobrok.
"Ini jauh lebih sulit dari mengakui bahwa MU memang klub jelek," sambungnya.
Merespons cuitan tersebut, Mahfud MD menampik jika dirinya dilema. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak bernah ragu dalam bersikap.
"Ngarang. Saya itu tak pernah ragu untuk bersikap sesuai dengan nurani dan ilmu," ujar @mohmahfudmd.
Mahfud MD lantas mengungkapkan jika setiap kebijakan pemerintah pasti tidak akan lepas dari kritikan publik, sama seperti ketika pemerintah meneken beberapa aturan perundang-undangan lainnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Megawati Akhirnya Pilih Ahok-Ganjar Maju Pilpres 2024, Benarkah?
"Saya tahu dalam bentuk apapun kebijakan pemerintah pasti ada yang mengritik. Saya tak risau dengan itu. Dulu Perppu Covid, UU Papua, dll juga begitu," terangnya.
Ia juga menerangkan bahwa dirinya merasa senang jika kebijakan pemerintah banyak dikritik.
"Saya senang jika ada yang menyorot; artinya demokrasi hidup. Teruskan saja," pungkasnya.
Cuitan Menko Polhukam ini pun menjadi sorotan dari netizen. Beragam komentar dilontarkan netizen dalam cuitan ini.
"Senang ngelihat ada dua sahabat yang berbeda pilihan politik tapi tetap bisa mengkritik sambil saling guyon dengan santai. Contoh yang baik buat semua anak bangsa," komentar netizen.
"Coba Pak @mohmahfudmd tonton YouTube-nya Rocky Gerung. Jangan melawan hati nurani," imbuh netizen lain.
"Kalau demokrasi hidup, mungkin rezim ini udah di impeach pak. Btw, banyak keluarnya Perppu bukannya indikasi bahwa negara menuju ke otoriter ya pak," komentar netizen lainnya lagi.