Gonjang-ganjing Reshuffle di Tahun Politik, Begini Sepak Terjang Jokowi Rombak Kabinet Sejak 2015

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 03 Januari 2023 | 18:10 WIB
Gonjang-ganjing Reshuffle di Tahun Politik, Begini Sepak Terjang Jokowi Rombak Kabinet  Sejak 2015
Kabinet Indonesia Maju
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gonjang-ganjing Kabinet Indonesia Maju terus bergulir hingga awal tahun 2023. Bongkar pasang kabinet di Masa Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyeruak setelah Mantan Gubernur DKI Jakarta ini terang-terangan akan melakukan reshuffle.

Meski tidak dinyatakan secara tegas, namun Jokowi mengungkapkan kemungkinan bakal melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju saat mengunjungi Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jabar pada Jumat (23/12/2022).

"Mungkin," katanya singkat.

Namun mengenai kepastian waktu reshuffle, Jokowi masih merahasiakan waktunya.

Baca Juga: Elite Gerindra Ogah Campuri Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Dasco: Itu Hak Presiden!

"Ya, nanti," ungkapnya.

Jauh sebelumnya, secara tersirat, Jokowi memang berencana melakukan perombakan kabinet.

Jawaban tersebut dilontarkannya saat ditanya kemungkinan melakukan reshuffle usai Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden Partai berkelir biru tua tersebut pada Senin (3/10/2022) silam.

"Rencana selalu ada. pelaksanaan nanti diputuskan," singkat Jokowi, Kamis (13/10/2022).

Bahkan setelahnya, Jokowi kerap mengingatkan kepada sejumlah partai politik (parpol) agar berhati-hati memilih capres. Ucapan tersebut disampaikannya saat menghadiri HUT Partai Golkar, dan Perindo.

Baca Juga: Gerindra: Kami Tidak Ingin Campuri Urusan Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi yang Tahu

"Saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," katanya saat HUT Partai Golkar Jumat (21/10/2022).

Sementara saat menghadiri ulang tahun Partai Perindo ke-8, Jokowi kembali menegaskan hal tersebut. Ia mengemukakan, agar Perindo jangan sembrono memilih capres.

"Ya, memang harus hati-hati. Ini menahkodai 270 juta rakyat Indonesia. 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang ya memang harus hati-hati, jangan sembrono," ungkap Jokowi usai menghadiri acara Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo, Senin (7/11/2022).

Meski begitu, banyak desas-desus yang mengungkapkan, jika tiga kursi menteri yang kini diduduki Partai Nasdem bakal menjadi sasaran reshuffle.

Nasib Menteri NasDem

Namun, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie menyatakan, NasDem siap jika seandainya nanti menterinya didepak dari kabinet lewat reshuffle.

Bahkan, NasDem disebut sama sekali tak merasa khawatir.

"NasDem nggak khawatir sedikitpun, NasDem siap menghadapi segala situasi," kata pria yang akrab disapa Gus Choi daat dihubungi, Jumat (23/12/2022).

Kendati begitu, Gus Choi mengatakan, perombakan kabinet atau reshuffle menjadi hak prerogratif presiden. Ia menyerahkan sepenuhnya terkait reshuffle kepada Jokowi.

"Hak prerogatif presiden. Silakan saja maunya apa," tuturnya.

Sebelumnya, menurut hasil survei Charta Politika, sebanyak 61,8 persen responden menyetujui reshuffle di Kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya sempat heran karena meskipun kepuasan masyarakat terhadap kinerja menteri tinggi, namun mereka menginginkan adanya reshuffle.

"Ini yang menurut saya menjadi catatan dan tidak mengherankan kalau kemudian kita tanyakan terkait dengan persetujuan tentang adanya reshuffle walaupun kebanyakan responden kita menyatakan lebih banyak puas tapi mereka juga setuju ketika ditanyakan terkait rencana ada reshuffle ada angka 61,8 persen menyatakan setuju," kata Yunarto.

Rekam Jejak Reshuffle Sejak 2015

Jika terjadi reshuffle pada Januari 2023, tentunya akan perombakan kabinet kali ini merupakan kali ke-8 yang dilakukan Jokowi sejak memimpin Indonesia mulai 2014 silam. Berikut sejarah reshuffle pemerintahan Jokowi sejak periode pertama pemerintahan hingga yang terbaru.

Reshuffle pertama

Kali pertama, Pemerintahan Jokowi pada 2014 dilakukan reshuffle saat belum genap satu tahun pemerintahan berjalan, yakni pada Rabu 12 Agustus 2015. Pada reshuffle pertama ini tercatat ada tujuh posisi yang diganti, yakni:

  • Darmin Nasution diangkat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, menggantikan Sofyan Djalil.
  • Sofyan Djalil diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, menggantikan Andrinof Chaniago.
  • Rizal Ramli diangkat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Indroyono Susilo.
  • Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
  • Thomas Lembong diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Rachmat Gobel.
  • Pramono Anung diangkat sebagai Sekretaris Kabinet, menggantikan Andi Widjajanto.
  • Teten Masduki diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Reshuffle kedua

Belum terhitung satu tahun sejak reshuffle pertama, Jokowi kembali merombak susunan kabinetnya, tepatnya pada Rabu 27 Juli 2016. Kali ini perombakan besar-besaran dilakukan dengan mengganti 14 menteri, yakni:

  • Budi Karya Sumadi diangkat sebagai Menteri Perhubungan, menggantikan Ignasius Jonan.
  • Bambang Brodjonegoro diangkat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, menggantikan Sofyan Djalil.
  • Sri Mulyani Indrawati diangkat sebagai Menteri Keuangan, menggatikan Bambang Brodjonegoro.
  • Sofyan Djalil diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), menggantikan Ferry Mursidan Baldan.
  • Archandra Tahar diangkat menjadi Menteri ESDM, menggantikan Sudirman Said. Namun, karena persoalan dwi kewarganegaraan, Archandra hanya menjabat kurang dari satu bulan. Posisinya digantikan oleh Ignasius Jonan, sementara dia menduduki posisi Wakil Menteri ESDM.
  • Airlangga Hartarto diangkat menjadi Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin.
  • Muhadjir Effendy diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menggantikan Anies Baswedan.
  • Eko Putro Sanjojo diangkat menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menggantikan Marwan Jafar.
  • Asman Abnur diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PAN-RB), menggantikan Yuddy Chrisnadi.
  • Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, menggantikan Rizal Ramli.
  • Wiranto diangkat menjadi Menko Polhukam, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.
  • Enggartiasto Lukita diangkat sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong.
  • Thomas Lembong diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menggantikan Franky Sibarani.
  • Franky Sibarani menjabat sebagai Wakil Menteri Perindustrian.

Reshuffle ketiga

Tampaknya tak membutuhkan waktu lebih lama untuk Jokowi untuk kembali melakukan reshuffle. Hanya berjarak enam bulan, sejak reshuffle kedua, Jokowi kembali merombak kabinetnya pada Rabu 17 Januari 2018. Tetapi hanya satu posisi menteri dan satu kepala lembaga yang di-reshuffle.

  • Idrus Marham diangkat menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018.
  • Moeldoko diangkat menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki yang ditugaskan sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden.

Reshuffle keempat

Reshuffle jilid empat pada Rabu 15 Agustus 2018, Jokowi melakukan reshuffle jilid empat yang bernuansa politis pada salah satu posisi menteri. Sekaligus menajdi perombakan terakhir di Kabinet Kerja.

  • Syafruddin diangkat menjadi Menteri PAN-RB menggantikan Asman Abnur. Asman mundur karena Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari barisan koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-JK.
  • Pada bulan yang sama, tepatnya 24 Agustus 2018, Jokowi melantik menteri baru, yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita menggantikan posisi Idrus Marham sebagai Menteri Sosial lantaran terjerat kasus korupsi PLTU Riau.

Reshuffle kelima

Menjadi reshuffle pertama pada periode Jokowi-Maruf yang kedua dilakukan pada Selasa 22 Desembert 2020. Tercatat, ada enam menteri baru yang dilantik pada perombakan kabinet pada reshuffle kali ini, yakni:

  • Tri Rismaharini diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial Covid-19.
  • Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
  • Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
  • Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi.
  • Wahyu Sakti Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi benih lobster.
  • Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan, meggantikan Agus Suparmanto.

Reshuffle keenam

Jokowi kembali melakukan reshuffle pada Rabu 28 April 2021. Saat itu, tercatat ada dua menteri dan satu kepala lembaga baru yang dilantik.

  • Bahlil Lahadalia diangkat sebagai Menteri Investasi. Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, dilakukan perubahan nomenklatur dari BKPM menjadi Kementerian Investasi.
  • Nadiem Makarim diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Ini menyusul peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
  • Laksana Tri Handoko diangkat sebagai Kepala BRIN

Reshuffle ketujuh

Rabu 15 Juni 2022 menjadi waktu Jokowi melakukan reshuffle kabinetnya. Sebelum mengumumkan perubahan susunan menteri, Jokowi dikabarkan menjamu makan siang sejumlah tokoh, termasuk beberapa nama yang diduga kuat menjadi menteri baru Jokowi kala itu.

Walhasil sejumlah nama diganti dari posisi menteri dan sejumlah nama lainnya diangkat mengisi jabatan wakil menteri.

  • Zulkifli Hasan diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lufti,
  • Hadi Tjahjanto diangkat jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil,
  • Raja Juli Antoni diangkat Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Surya Tjandra.
  • John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri,
  • Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI