'Jadi Suadara Tua' PKB Disebut Bakal Pilih Merapat ke NasDem Demi Kemenangan, Gimana Nasib Gerindra?

Selasa, 03 Januari 2023 | 15:24 WIB
'Jadi Suadara Tua' PKB Disebut Bakal Pilih Merapat ke NasDem Demi Kemenangan, Gimana Nasib Gerindra?
Ketua DPP NasDem Willy Aditya. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diisukan mulai 'genit' pada koalisi pendukung bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem.

Padahal, sebelumnya PKB disebut sudah membangun koalisi dengan Partai Gerindra menuju 2024 mendatang.

Menanggapi adanya isu PKB ingin bergabung dengan NasDem untuk mendukung Anies, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyebut bahwa partai yang diketui Muhaimin Iskandar itu sudah melihat peluang kemenangan di kubu Anies.

"Ada pepatah oleh orang tua kita: cenderung mata ke yang cantik, condong selera ke yang lezat. Condong posisi ke yang menang. Tentu teman-teman PKB juga melihat tanda-tanda alam itu," kata Willy saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Nekat Maju Pilpres 2024 Meski Janji Tak Jegal Prabowo, Anies Baswedan: Kalau Sekarang..

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan deklarasi koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat yang direncanakan pada 10 November 2022 diundur. (Suara.com/Novian)
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan deklarasi koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat yang direncanakan pada 10 November 2022 diundur. (Suara.com/Novian)

Willy menyebutkan bahwa PKB adalah saudara tua NasDem yang sudah lama menjadi koalisi bersama.

"NasDem dan PKB itu saudara tua. Artinya dalam dua pilpres menjadi kawan koalisi. Tidak asing dan komunikasi dengan PKB terjalin dengan bagus," tambahnya.

Sebelumnya diketahui bahwa Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid menyebutkan ada kemungkinan PKB bergabung dengan NasDem.

"Terbuka kemungkinan. Kalau PKB sama NasDem sekarang itu kan teman koalisi di pemerintahan. Kalau koalisi di dalam pemerintahan Jokowi - Maruf, NasDem dengan PKB itu sudah lebih lama berkoalisi dibandingkan dengan Gerindra," ujar Gus Jazil, sapaan akrabnya Jazilul Fawaid, Kamis (22/12/2022).

Gerindra: Koalisi Masih Solid

Baca Juga: Aroma Busuk Istana Bersihkan NasDem dari Kekuasaan, Lakon Jokowi Masih Kuat Berkuasa hingga Alasan Mengapa Harus Anies-Agus alias AHY

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade buka suara menepis isu yang berembus di masyarakat yang menyatakan kabar bubarnya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Pernyataan itu diberikan munculnya berbagai isu terkait koalisi Gerindra dan PKB, salah satunya isu yang menyebutkan bahwa Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) Prabowo Subinato (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) Prabowo Subinato (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Isu itu mengancam Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk bisa ikut dalam Pilpres 2024 bersama Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Andre membantah isu tersebut. Menurutnya, isu itu hanya merupakan angin lewat dalam dinamika perpolitikan di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa Partai Gerindra dan PKB masih solid satu sama lain menjelang Pilpres 2024.

"Nggak ada koalisi bubar, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya solid, solid, solid," kata Andre Rosiade di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Andre menambahkan bahwa sampai kini, komunikasi yang terjalin antara Gerindra dan PKB berjalan dengan baik. Saat ini, koalisi masih menunggu penentuan capres dan cawapres yang akan diusung.

"Komunikasi terus berjalan dengan baik ya, hanya memang kita lagi menunggu momentum yang pas, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk duduk bareng menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan disetujui bersama," tambahnya.

"Kita terbuka, kita membuka diri kepada semua partai untuk bergabung dalam koalisi Partai Gerindra. Syaratnya satu capresnya Prabowo Subianto," demikian kata dia.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI