Suara.com - Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution mengundang kontroversi atas pernyataannya soal LGBT.
Bobby secara terang-terang ingin Kota Medan menolak perilaku LGBT setelah melihat banyak pasangan sesama jenis saat perayaan tahun baru.
Menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini menegaskan agar warganya menghindari perilaku LGBT karena tidak sesuai dengan agama maupun budaya setempat.
Hal itu dinyatakan Bobby dalam perayaan tahun baru yang videonya diunggah di akun Twitternya pada Senin (2/1/2022).
Baca Juga: Unggah Foto 'Ketua dari Medan' Nahyan, Erina Gudono Sebut Mirip dengan Suaminya Kaesang Pangarep
"Medan itu multietnis dengan agama yang berbeda, itu juga yang menjadi salah satu faktor gaya bahasa anak medan unik," tulis Bobby.
"Namun tidak ada satupun etnis dan agama yang memperbolehkan memiliki pasangan sesama jenis. Untuk itu Medan anti LGBT," tambahnya.
Kicauan Bobby tersebut sontak mengundang pro dan kontra dari warganet. Akibat pernyataan Bobby, kata LGBT bahkan sempat trending di Twitter pada awal 2023 ini.
Banyak warganet yang juga menantang Bobby untuk hanya tidak anti LGBT tapi juga anti nepotisme.
"Enggak usah ngerasa ngewakilin semua etnis @bobbynasution_, Buddhist meyakini sabbe satta bhavantu sukhitatta (semoga berbahagialah semua makhluk). Mendiskriminasi LGBT itu enggak sesuai ajaran Buddha," komentar warganet.
"Bila pemimpin tak cukup memiliki kapabilitas dan kompetensi, maka memusuhi #LGBT bisa menjadi modal berharga untuk mendulang banyak suara pada pemilihan umum berikutnya," imbuh warganet lain.
"Mengapa tak umumkan Anti Preman, Anti Pungli, Anti Korupsi, Anti Radikalisme, dan anti nepotisme aja?" tambah lainnya.
"Di Indonesia mau jadi politisi tinggal jadi bagian dari keluarga politisi atau pejabat terkenal saja. enggak ada track record dan prestasi? Gampang, tinggal kampanye aja yang mendiskriminasikan kelompok minoritas. Contohnya Mas Bobby ini yang anti LGBT tapi tidak anti nepotisme," tulis warganet di kolom komentar.
"LGBT bukan budaya kita. Budaya kita adalah dinasti politik dan nepotisme, berani enggak kalau anti nepotisme?" timpal lainnya.