Suara.com - Mantan terpidana kasus korupsi M Romahurmuziy alias Rommy memutuskan untuk kembali terjun ke dunia politik bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, sosoknya kini telah menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP.
Mengenai keputusan tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan pihaknya menghargai hak politik eks koruptor tersebut. Hal ini dikatakan oleh Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Ali menjelaskan bahwa setiap mantan napi korupsi masih memiliki hak yang sama dengan setiap WNI. khususnya dalam berserikat, berkumpul, dan beraktivitas dalam lingkungannya masing-masing. Tak terkecuali dalam melakukan kegiatan politik.
"KPK pada prinsipnya menghormati hak setiap mantan narapidana korupsi sebagai WNI dalam berserikat, berkumpul, dan beraktivitas dalam lingkungannya masing-masing," terang Ali dalam keterangannya, Senin (2/1/2023).
"Termasuk kegiatan politik, sepanjang memang tidak dibatasi oleh putusan pengadilan terkait pencabutan hak politik," sambungnya.
Sebagai informasi, Rommy saat menjabat Ketua Umum PPP terjerat perkara suap seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama Tahun 2018-2019.
"Tentu aktivitas (politik) tersebut setelah para pihak menyelesaikan masa hukumannya," tambah Ali.
Menurutnya, hukuman bagi para narapidana sepatutnya tidak hanya dimaknai sebagai hukuman untuk memberi efek jera. Namun, juga sebagai pembelajaran bagi dia dan juga masyarakat agar tidak kembali terjerat tindak pidana korupsi.
KPK pun mengharapkan para eks napi korupsi, termasuk Rommy dapat menyampaikan pesan kepada lingkungannya bahwa efek jera dari penegakan hukum tindak pidana korupsi itu nyata, tidak hanya berimbas pada diri pelakunya tetapi juga terhadap keluarga dan lingkungannya.
Baca Juga: Bisa Beli Apa Saja dengan Uang, Ini Alasan Sandiaga Tetap Butuh Pindah PPP
"Hal ini patut menjadi pembelajaran kita bersama. Terlebih salah satu pelaku korupsi terbanyak yang ditangani KPK adalah produk dari proses politik, baik yang berkiprah pada ranah eksekutif maupun legislatif," katanya.