Suara.com - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengaku tidak yakin PDIP akan mendeklarasikan kandidat capresnya di awal tahun 2023.
Seperti misalnya, Hanta Yuda yakin tak akan ada kejutan di HUT PDIP seperti yang diharapkan oleh publik.
Hal itu menurut Hanta terlihat dari pola dari PDIP sendiri. Selain itu, PDIP yang merupakan partai besar, dinilai cenderung akan terakhir dibanding parpol lainnya.
"Berbeda dengan Partai NasDem, memang telat kalau misalnya belum cukup boarding pass-nya atau tiket partainya sehingga lebih awal lebih bagus," jelas Hanta Yuda dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Senin (02/01/2023).
Baca Juga: Sebut Megawati Ahli Strategi, Analis Nilai Capres PDIP Sengaja Belum Diumumkan hingga Kini
Sementara itu, PDIP diprediksi akan mengumumkan deklarasi capresnya untuk pemilu 2024 mendatang di momen-momen terakhir.
"Bagi PDI Perjuangan saya kira akan main di ujung nanti, waktunya bisa jadi di last minute juga. Detik-detik yang sangat menentukan dan itu penting mengatur ritme permainan," sambungnya.
Hanta lalu menyampaikan bahwa PDIP akan menentukan tendensi peta koalisi karena dua hal.
Pertama adalah karena secara kursi, PDIP memiliki posisi yang strategis dan mempunyai tiket premium. Oleh sebab itu, Hanta menganggap bahwa PDIP bisa maju meskipun tanpa berkoalisi.
Kedua, Hanta menyampaikan ada tiga nama yang kuat dalam survei Poltracking Indonesia berkaitan dengan elektabilitas bakal calon presiden pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Meroket Ungguli Anies dan Prabowo, PDIP Ogah-ogahan Komentar
Salah satu dari tiga nama tersebut adalah kader PDIP, Ganjar Pranowo yang menempati posisi 28,3%.
Dalam survei tersebut pun Ganjar mengungguli bacapres Partai NasDem Anies Baswedan (24,9%) dan Menhan Prabowo Subianto (23,1%).
"Nah itu akan sangat menentukan siapa yang akan maju. Saya bacakan secara singkat 6 analisis saya yang menentukan PDI Perjuangan ini," ungkap.
Enam analisis Hanta Yuda di antaranya adalah sosok yang ditentukan jadi pertimbangan untuk memperhatikan masa depan PDIP, faktor elektabilitas, efek ekor jas, faktor King Maker dalam hal ini Jokowi, lawan politik, dan faktor koalisi.
Hanta menyebut Puan unggul di faktor pertama, sedangkan Ganjar lebih unggul di faktor kedua yakni elektabilitas.
Adapun Hanta menjelaskan pilihan PDIP soal kandidat capres ditentukan dengan lawan politik mereka.
Ia menyampaikan, jika lawan politik PDIP nantinya adalah seperti Prabowo atau Airlangga, maka ada kemungkinan PDIP akan mengusung Puan Maharani.
Akan tetapi, apabila lawan politik mereka adalah Anies Baswedan maka tak menutup kemungkinan Ganjar lah yang akan dideklarasikan.