Suara.com - PDI Perjuangan menjadi salah satu partai besar yang sama sekali belum mengumumkan calon presiden (capres) mereka di kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Keputusan PDIP untuk mengusung capres sendiri berada di tangan ketua umum, yakni Megawati Soekarnoputri. Padahal PDIP sendiri memiliki kader dengan elektabilitas tinggi, yakni Ganjar Pranowo.
Kendati demikian, Megawati sama sekali belum memberikan sinyal dukungan pada Ganjar. Dalam hal ini, akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan bahwa Ganjar tengah membuat Megawati dilema.
"Kita menunggu keputusan Ibu Mega tuh, mau Puan apa Ganjar, kan pilihan Mega cuma itu, kita mau coba baca itu, dan kita mengerti bahwa Ibu Mega menjanjikan akan mengumumkan capresnya," kata Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Warganet Rombak Kalender Bergambar Puan Maharani, Kok Ruhut Sitompul Emosi: Otaknya Isi Kutil
Ganjar disebut meninggalkan kesan buruk diakhir tahun yakni soal banjir dan renovasi rumah kader PDIP menggunakan dana Baznas.
"Posisi Ganjar itu dilematis bagi Bu Mega, ini juga menguji dan sebetulnya kita uji Bu Mega lebih percaya politik pragmatis atau nilai yang diajarkan Bung Karno," ujar Rocky Gerung.
"Kan itu yang kita mau tahu, mau Soekarno tetap diingat atau PDIP diingat sebagai partai yang tak punya lagi idealisme," tuturnya.
Lebih lanjut Rocky menyarankan agar PDIP lebih baik bersabar dengan mangasuh Puan untuk lima tahun kedepan.
"PDIP bersabar aja, Mbak Puan diasuh dengan baik nanti lima tahun kemudian dimatangkan. Saya membayangkan kesulitan Bu Mega untuk memutuskan mau Puan yang meneruskan cara berpikir Ibu Mega ajaran Soekarno," ungkap Rocky Gerung.
"Megawati musti putuskan mau kemana PDIP mau bermain-main dengan politik pragmatis oportunis atau tetap dalam ide ide marhaenisme, jadi menjelang 50 tahun PDIP akan ada refeleksi panjang dan itu bagus sebelum diputuskan apa yang dipilih," tuturnya.