Suara.com - Partai Ummat belum mau bersikap soal pencapresan Pilpres 2024 mendatang. Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menilai masih terlalu dini jika pihaknya menyatakan dukungan soal calon presiden untuk 2024.
Amien mengatakan, partainya baru saja lolos sebagai peserta Pemilu 2024, sehingga soal urusan calon presiden masih terlalu dini untuk dibicarakan.
"Apa? pencapresan? It's too early to tell, kita lihat dulu kita kan baru saja hari ini sah, itu akan dimusyawarahkan," kata Amien di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Begitu juga soal koalisi, Amien mengatakan, Partai Ummat belum melakukan rapat untuk tentukan soal pencapresan 2024.
Eks Ketua MPR RI itu mengatakan, partainya baru akan mengumumkan sikap soal pencapresan 2 atau 3 bulan ke depan.
"Juga lagi-lagi too early, terlalu pagi, kita belum ada rapat-rapat, insyaallah dalam 2-3 bulan ya," tuturnya.
Akhirnya Lolos
Sebelumnya, Partai Ummat secara resmi dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang. Partai dengan pentolan Amien Rais tersebut nantinya akan menggunakan nomor urut 24 dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI, Hasyim Asyari, mengatakan, berdasarkan surat keputusan (SK) KPU RI 551/2022 tentang Perubahan SK KPU RI 518/2022 tentang Penetapan Parpol Pemilu DPR, DPRD dan Parpol Pemilu DPR dan DPRD Lokal Aceh Tahun 2024, Partai Ummat resmi jadi peserta Pemilu 2024.
Baca Juga: PKS Ingin Lahirkan Capres-Cawapres Nasionalis Religius di Pilpres 2024
"Menetapakan Partai Ummat sebagai partai politik peserta pemilu DPR, DPRD Tahun 2024," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Dengan resminya Partai Ummat menjadi peserta Pemilu 2024, maka total partai politik nasional yang mengikuti Pemilu 2024 nanti berjumlah 18 partai.
"Menambahkan Partai Ummat sebagai partai politik peserta pemilu DPR DPRD Tahun 2024, sehingga partai politik menjadi 18 partai," tuturnya.
Adapun KPU RI menetapkan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024 dengan nomor urut 24. Partai besutan Amien Rais itu mendapatkan nomor terakhir lantaran partai-partai politik peserta pemilu lainnya sudah melakukan pengundian.